Pertemuan antara Zelensky dan Macron mengenai Pasukan di Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk mendiskusikan kemungkinan pengiriman pasukan dari negara barat ke Ukraina pada hari Senin (13/1).
Zelensky tidak menjelaskan apakah yang dimaksud adalah pengiriman pasukan tempur atau pasukan penjaga perdamaian sebagai bagian dari upaya penyelesaian konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun dengan Rusia. “Hari ini, saya berbicara dengan Presiden Prancis. Percakapan kami cukup panjang dan mendalam. Kami membahas dukungan pertahanan, termasuk berbagai bentuk perlindungan dan paket senjata untuk Ukraina,” ujar Zelensky dalam pidato malamnya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada hari Senin (6/1) menyebut Ukraina dan memaparkan prioritas kebijakan luar negerinya untuk tahun 2025 dalam konferensi tahunan para duta besar di Paris. Macron menyatakan bahwa tidak akan ada solusi cepat dan mudah untuk konflik di Ukraina. Namun, ia juga menekankan perlunya Ukraina untuk mengadakan “diskusi realistis tentang masalah teritorial,” yang untuk pertama kalinya secara tegas mendorong Kyiv mempertimbangkan kemungkinan konsesi wilayah.
Macron juga menekankan pentingnya keterlibatan Amerika Serikat dalam penyelesaian konflik ini. “Amerika Serikat harus membantu kita mengubah dinamika situasi dan meyakinkan Rusia untuk bergabung dalam perundingan,” ujar Macron.
Presiden AS, Donald Trump, berjanji untuk segera mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun, meski belum menawarkan rencana konkret untuk gencatan senjata atau perjanjian damai. Trump menganggap bantuan AS untuk Ukraina sebagai pemborosan, dengan beberapa penasihatnya menyarankan agar bantuan tersebut digunakan sebagai alat untuk memaksa Ukraina membuat konsesi teritorial kepada Rusia, yang memicu kekhawatiran di Ukraina bahwa mereka mungkin harus menyerahkan wilayah signifikan demi perdamaian di antara kedua negara ini.