Filipina Gencarkan Modernisasi Militer, Indonesia Turut Serta di ADAS 2024
Filipina saat ini sedang menjalankan program modernisasi militer besar-besaran senilai $35 miliar untuk meningkatkan pertahanan teritorial dan keamanan maritim, terutama di tengah ketegangan yang terus meningkat di Laut China Selatan. Upaya modernisasi ini menjadi semakin penting karena wilayah tersebut tidak hanya menjadi pusat sengketa teritorial, tetapi juga merupakan sumber daya yang penting bagi ketahanan ekonomi dan pangan negara. Dengan klaim China atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, modernisasi militer dianggap mendesak untuk memastikan Filipina memiliki kekuatan pertahanan yang kredibel.
Pada pameran Asia Defence and Security (ADAS) 2024 di Manila, lebih dari 250 perusahaan pertahanan dari 35 negara, termasuk Lockheed Martin, Saab, Rafael, BrahMos, dan PT Pindad dari Indonesia, memamerkan teknologi canggih mereka. ADAS menjadi platform bagi Filipina untuk menjajaki dan memilih sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan pertahanannya, seperti jet tempur, kapal selam, dan sistem rudal. Beberapa perusahaan global, termasuk dari India, Israel, Korea Selatan, dan Turki, muncul sebagai pemasok baru, menawarkan berbagai teknologi pertahanan seperti rudal BrahMos, pesawat tempur Gripen dari Saab Swedia, dan radar pantai dari Israel Aerospace Industries.
Partisipasi PT Pindad dalam ADAS 2024 juga menjadi sorotan, di mana perusahaan pertahanan Indonesia tersebut memamerkan produk unggulan mereka di bawah paviliun Industri Pertahanan Indonesia, yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan RI. PT Pindad diwakili oleh Mayjen TNI (Purn.) Widhioseno memamerkan produk seperti Senapan Serbu AM-1, kendaraan tempur Anoa-2 6×6, Komodo 4×4, dan Medium Tank Harimau. Produk-produk ini menarik perhatian para pengunjung antara lain pejabat militer Filipina, Panglima TNI Agus Subiyanto, serta tokoh-tokoh penting seperti Undersecretary of the Department of National Defense Filipina.
4 produk unggulan yang dipamerkan yakni Senapan Serbu AM-1 dengan desain kaliber 5.56 mm yang modern, Anoa-2 6×6 yang telah menjalani uji ketahanan terhadap ledakan ranjau, Komodo 4×4 yang telah digunakan oleh TNI dan PBB, serta Medium Tank Harimau yang didesain untuk beroperasi di medan ekstrim dengan perlindungan anti-balistik dan anti-ranjau, memperlihatkan kapabilitas PT Pindad bila dibutuhkan dalam mendukung kekuatan militer Filipina di masa depan.