Negara Kawasan Baltik Memutus Aliran Listrik Dengan Rusia
Pada 9 Februari 2025 negara kawasan Baltik (Estonia, Lithuania, dan Latvia)mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan jaringan listrik dari Rusia ke negara mereka. Pemutusan tersebut menandakan berakhirnya peralihan negara Baltik dari jaringan listrik Rusia ke sistem jaringan Uni Eropa. Menanggapi perkembangan ini Presiden Lithuania Gitanas Nauseda menyampaikan bahwa peristiwa ini merupakan sebuah momen bersejarah dan menandakan kemenangan bagi Estonia, Lithuania, dan Latvia. Presiden Nauseda menambahkanbahwa ketiga negara telah mencapai kedaulatan energi dan hal ini menandakan berakhirnya tekanan politik dan pemerasan dari Rusia. Sementara itu Komisioner Eropa untuk Energi dan Perumahan Dan Jorgensen menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan oleh negara Baltikmerupakan kebijakan keamanan akibat dari situasi berbahaya yang dialami di Eropa. Dan menambahkan peralihan jaringan listrik merupakan sebuah peristiwa bersejarah bagi seluruh Uni Eropa (EU) karena integrasi yang dilakukan oleh negara-negara Baltik lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Sementara itu Presiden EU Ursula Von Der Leyen menyampaikan dalam sebuah pidato bahwa peralihan ini merupakan peristiwa yang menandakan kebebasan dari ancaman dan pemerasan.
Rencana bagi negara kawasan Baltik untuk beralih menggunakan jaringan listrik EU telah dibentuk sejak tahun 2007. Rencana ini dianggap penting untuk menjaga keamanan energi Eropa setelah Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022. Sebelumnya negara Baltik tergabung dalam jaringan listrik BRELL yang sepenuhnya dikendalikan oleh Federasi Rusia. Hal ini menyebabkan negara Baltik rawan terhadap ancaman energi Rusia. Setelah memutus jaringan listrik IPS/UPS yang digunakan Rusia dan Belarus negara Baltik memutus kabel transmisi lintas batas sepanjang 100 meter dan memberikan beberapa bagian kabel tersebut kepada warga yang melintas. Saat ini negara Baltik terhubung dengan jaringan listrik Uni Eropa melalui transmisi darat Lithuania-Polandia.
Dalam beberapa bulan terakhir kawasan Baltik sedang waspada akibat dari insidenpemutusan kabel listrik di Laut Baltik yang diduga dilakukan oleh Rusia. Untuk memastikan peralihan berjalan lancar negara Baltik menggerakkan militer dan polisi untuk mengawasipotensi ancaman. Sementara itu di Estonia, anggota Polisi dan Milisi Liga Pertahanan Nasional (Kaitseliit) akan mengelola infrastruktur listrik penting hingga minggu depan untuk mengurangi resiko terjadinya sabotase.