Menhan Jerman: ‘Putin ingin menggoyahkan Jerman dengan sadapan telepon’
Sebuah rekaman berdurasi 38 menit diunggah secara online, di mana Jerman menilai ini merupakan ‘perang informasi’ melawan Jerman. Jerman menuduh Presiden Rusia Putin mencoba menggoyahkan Jerman dengan mengunggah diskusi rahasia tentara Jerman tentang perang Ukraina, di mana Berlin menghadapi tekanan untuk memberikan misil Taurus ke Kyiv.
Rekaman tersebut membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman dan dampak potensialnya. Pembicaraannya juga mencakup penggunaan rudal jarak jauh yang disediakan kepada Kyiv oleh Prancis dan Britania Raya.
“Ini tentang menggunakan rekaman ini untuk membuat kekacauan dan mengganggu kita,” kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, menambahkan bahwa ia “berharap Putin tidak akan berhasil”.
“Ini bagian dari perang informasi yang dilakukan Putin,” tambahnya. Pistorius mengatakan bahwa ia tidak mengetahui adanya kebocoran lebih lanjut di angkatan bersenjata dan akan menunggu hasil penyelidikan militer terkait kasus ini untuk memutuskan konsekuensi apa yang akan diambil.
Kyiv telah lama menuntut Jerman untuk menyediakan rudal Taurus, yang dapat mencapai target hingga 500 kilometer (sekitar 300 mil) jauhnya.
Kanselir Olaf Scholz sejauh ini menolak untuk mengirimkan rudal tersebut karena khawatir hal itu akan mengakibatkan eskalasi konflik dengan Rusia yang bersenjata nuklir.
Pengadaan rudal Taurus Jerman akan memberikan dorongan besar bagi Ukraina saat Kyiv berjuang untuk menahan invasi Rusia. Prancis dan Britania Raya telah memasok Kyiv dengan rudal SCALP atau Storm Shadow, yang keduanya memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer.
Namun, Scholz mengatakan bahwa Jerman tidak dapat membenarkan tindakan Britania dan Prancis dalam mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina dan mendukung penempatan sistem senjata tersebut.
“Ini adalah senjata dengan jarak yang sangat jauh, dan apa yang dilakukan Britania dan Prancis dalam hal penargetan dan mendukung penargetan tidak dapat dilakukan di Jerman,” kata Scholz, tanpa merinci secara tepat apa yang dimaksud.
Britania membantah bahwa mereka memiliki keterlibatan langsung dalam mengoperasikan rudal tersebut. “Penggunaan Storm Shadow oleh Ukraina dan proses penargetannya adalah urusan Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan.
Merespons insiden ini, komisioner khusus parlemen untuk militer, Eva Högl dari Partai Sosial Demokrat Kanselir Olaf Scholz, meminta peningkatan pelatihan dalam komunikasi yang aman bagi para perwira militer senior.
“Pertama-tama, sangat penting bahwa semua yang bertanggung jawab di setiap tingkat Bundeswehr (angkatan bersenjata Repubik Federal Jerman) segera menerima pelatihan komprehensif dalam komunikasi yang aman,” kata Holg. “Kedua, kita harus memastikan adanya sarana yang stabil untuk pertukaran informasi dan komunikasi yang aman dan rahasia,” tambahnya.
Högl menekankan bahwa jika langkah-langkah ini belum diterapkan, peningkatan segera diperlukan. Selain itu, dia menganjurkan upaya yang cepat dan diperkuat dalam kerja kontraespionase, terutama melalui Layanan Kontra Intelijen Militer, yang dikenal dengan akronim MAD.