Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Han Duck-soo Menjadi Pemimpin Sementara
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, resmi dimakzulkan oleh parlemen dan diberhentikan sementara dari tugas-tugas kepresidenannya setelah kantornyamenerima deklarasi pemakzulan dari Majelis Nasional pada Sabtu (14/12). Sebanyak204 anggota parlemen, yang merupakan mayoritas, menyetujui mosi pemungutansuara tersebut.
Pasca pemakzulan Yoon, Perdana Menteri Han Duck-soo diangkat sebagai presidensementara Korea Selatan. Han, seorang teknokrat berpengalaman dengan reputasi nasional, diharapkan mampu menjalankan tugas ini dengan baik.
Pada Minggu (15/12), Han Duck-soo berupaya menenangkan sekutu internasional dan mengurangi ketegangan pasar keuangan. Dalam percakapan telepon dengan PresidenAmerika Serikat, Joe Biden, Han menyatakan, “Keamanan dan kebijakan luar negeri Korea Selatan akan dilaksanakan tanpa gangguan, dan kami akan berusahamemastikan bahwa aliansi Korea Selatan-AS tetap terjaga dan berkembang dengankokoh,” menurut pernyataan dari kantornya.
Biden, pada gilirannya, menegaskan kembali bahwa aliansi AS-Korea Selatan tetapkuat. Washington juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama memperkuathubungan bilateral, termasuk kerja sama trilateral dengan Jepang, seperti disampaikanoleh kantor Han. Gedung Putih turut memberikan apresiasi terhadap ketahanandemokrasi dan supremasi hukum di Korea Selatan.
Sebagai langkah awal, Han juga langsung mengadakan rapat dengan kabinet dan Dewan Keamanan Nasional setelah pemungutan suara pemakzulan pada Sabtu. Iamenegaskan pentingnya menjaga kesiapsiagaan militer untuk mengantisipasikemungkinan ancaman keamanan, terutama dari Korea Utara. Dalam pembicaraandengan komandan Pasukan AS Korea, Han mengungkapkan kekhawatirannyaterhadap potensi provokasi militer, termasuk peluncuran rudal balistik atau serangansiber.
Disisi lain, Philip Turner, mantan duta besar Selandia Baru untuk Korea Selatan, menilaibahwa penunjukan Han sebagai pemimpin sementara akan memberikan rasa lega bagimitra internasional. “Dia kompeten, berpengalaman, dan dihormati di ibu kota asing,” ujarnya.
Meskipun demikian, penunjukan Han tidak menghilangkan ketidakpastian politik di Korea Selatan. Mahkamah Konstitusi memiliki waktu hingga enam bulan untukmemutuskan apakah Yoon akan diberhentikan secara permanen atau dikembalikan kejabatannya. Jika Yoon diberhentikan atau memilih mengundurkan diri, maka pemilupresiden baru akan digelar dalam waktu 60 hari.