Donald Trump Memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat
Pada 6 November 2024 pemilu presiden Amerika Serikat (AS) berakhir dengan kemenangan telak bagi kandidat presiden Partai Republikan Donald Trump dan J.D Vance yang mengalahkan lawannya Kamala Harris dan Tim Walz dari Partai Demokrat. Berdasarkan hasil yang telah diterbitkan oleh Associated Press Donald Trump memenangkan 295 suara elektoral dan 72,6 juta suara popular sementara Kamala Harris hanya memenangkan 226 suara elektoral dan 68 juta suara popular. Kemenangan ini merupakan peristiwa bersejarah karena Donald Trump akan menjadi Presiden AS pertama dengan status terdakwa. Selain itu Trump merupakan mantan presiden AS kedua yang kembali terpilih sebagai presiden dalam 132 tahun setelah Grover Cleveland.
Kemenangan Donald Trump telah mendapatkan beragam reaksi domestik dan internasional. Di Amerika Serikat kemenangan Trump ditanggapi dengan meriah oleh pendukungnya akan tetapi pendukung Kamala Harris menanggapi secara negatif. Reaksi yang serupa juga diberikan oleh para artis dan selebriti yang mendukung Harris seperti Stephen King dan Billie Eilish, atau yang mendukung Trump seperti Zachary Levi dan Rob Schneider. Pemimpin berbagai negara seperti Inggris, Meksiko, Ukraina, Kanada, Argentina, Prancis, Jepang, Korea Selatan, China, dan Israel telah mengucapkan selamat kepada Donald Trump. Sementara itu Sekretaris Jendral Aliansi NATO Mark Rutte juga mengucapkan selamat kepada Donald Trump dan berharap bahwa kepemimpinannya dapat memperkuat aliansi NATO. Selain itu Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Trump melalui media sosial Twitter/X dan berharap kemitraan strategis Amerika Serikat dan Indonesia dapat ditingkatkan.
Akan tetapi di Eropa kemenangan Trump dianggap negatif oleh beberapa pihak seperti pemimpin Jerman dan Prancis. Tak lama setelah kemenangan Trump Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menyampaikan pernyataan bersama yang menuntut Uni Eropa dan Inggris untuk lebih serius dalam meningkatkan kapabilitas pertahanan mereka. Pernyataan yang serupa juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Radoslaw Sikorski dalam sebuah wawancara. Sementara itu Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyatakan bahwa Uni Eropa harus memiliki jalan sendiri agar tidak terlalu bergantung kepada Amerika Serikat. Untuk mencapai hal tersebut Michel menekankan bahwa Uni Eropa harus memperkuat pasar tunggal, daya saing, dan kapabilitas pertahanan.