Prabowo Sambut Li Qiang di Istana, Pererat Kemitraan Indonesia–Tiongkok
Perdana Menteri China, Li Qiang, tiba di Jakarta pada Sabtu, 24 Mei 2025, untuk memulai kunjungan kenegaraan selama tiga hari yang berlangsung hingga 26 Mei 2025. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan China, dimana bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara serta 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung.
Pada Minggu pagi, 25 Mei 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menyambut kedatangan PM Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta. Upacara penyambutan berlangsung meriah dengan iring-iringan kendaraan delegasi China yang disambut pasukan kehormatan, pasukan berkuda Paspampres, serta ratusan pelajar SMP dan SMA yang berjejer dari kawasan Monas menuju Istana. Setelah upacara, kedua pemimpin negara mengadakan pertemuan bilateral yang diikuti oleh delegasi masing-masing negara.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas konsistensi pemerintah China dalam membela rakyat Palestina dan menegaskan keyakinannya bahwa kerja sama antara Indonesia dan China akan membawa manfaat besar bagi kedua negara serta menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Setelah pertemuan resmi, Prabowo kemudian menjamu Li Qiang dalam jamuan makan siang di Istana Negara yang juga dihadiri oleh putra tunggal Prabowo, Didit Hediprasetyo, serta sejumlah pejabat tinggi kedua negara. Dalam sambutannya, Prabowo mengajak seluruh tamu untuk bersulang sebagai tanda persahabatan dan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi rakyat kedua negara.
Kunjungan ini juga diwarnai dengan penandatanganan empat nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang ekonomi serta delapan kesepakatan lain di berbagai sektor strategis yang disaksikan Prabowo dan Li Qiang. Adapun kerja sama di bidang ekonomi tersebut yakni MoU antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China, yang menetapkan kerangka kolaborasi untuk memperkuat penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral; MoU antara Dewan Ekonomi Nasional dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Tiongkok, yang berkaitan dengan kerja sama dalam penyusunan kebijakan pembangunan ekonomi; MoU antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan Tiongkok, yang berfokus pada penguatan kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya dalam bidang industri dan rantai pasok; dan MoU kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementerian Perdagangan Tiongkok, dan Pemerintah Provinsi Fujian yang mencakup pengembangan program kerja sama Two Countries Twin Parks.
Kunjungan kenegaraan Li Qiang ke Indonesia menjadi balasan atas kunjungan Presiden Prabowo ke Beijing pada November 2024 lalu, sekaligus menandai babak baru dalam hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok. Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian berbagai aspek kerja sama, memperkuat kemitraan strategis komprehensif, serta membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan dunia usaha di kedua negara.