Negara Baltik seperti Estonia dan Latvia akhirnya memutuskan untuk mengusir duta besar Rusia di negara mereka, yang menunjukkan penurunan hubungan diplomatik dengan Rusia.
Tindakan ini merupakan buntut Rusia menyatakan menurunkan hubungan diplomatik dengan Estonia, menuduh negara tersebut sebagai ‘Russofobia Total.” Berdasarkan definisi Meriam-Webster, kata ini merujuk pada ketakutan atau kebencian pada Rusia atau kebijakan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah memberi tahu utusan Estonia bahwa diplomat negara tersebut harus angkat kaki bulan depan yakni 7 Februari. Hal ini dilakukan juga karena Estonia terus menerus menurunkan jumlah staf kedutaan Rusia di Estonia. Maka dari itu, negara akan diwakili oleh kuasa usaha sementara, dibandingkan oleh duta besar.
Sebelumnya, pada awal 11 Januari 2023, Estonia meminta Rusia untuk mengurangi jumlah diplomat di kedutaan besarnya di Tallinn menjadi delapan, setara dengan jumlah diplomat Estonia di Moskow. Tindakan inilah yang mengawali pandangan Rusia bahwa Estonia berupaya menurunkan tingkat hubungan diplomatik kedua negara.
Rusia menilai bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Estonia dengan sengaja memperumit seluruh hubungan dengan Rusia, termasuk mengurangi jumlah perwakilan. Maka dari itu Estonia telah mendapatkan apa yang pantas diterimanya.
Estonia juga kemudian meminta agar duta besar Rusia untuk meninggalkan negara mereka pada 7 Februari mendatang. Menteri Luar Negeri Estonia Urmas Reinsalu mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung Ukraina karena Rusia sedang merencanakan serangan besar-besaran, dan mereka meminta negara-negara lain yang berpikiran sama untuk meningkatkan bantuan mereka ke Ukraina.
Solidaritas negara Baltik
Dalam solidaritas dengan Estonia, Latvia mengatakan kepada utusan Moskow untuk pergi pada tanggal 27 Februari, di mana kedua negara ini mengatakan mereka akan menurunkan hubungan diplomatik mereka dengan Rusia ke tingkat kuasa usaha, yakni perwakilan diplomatik tingkat rendah yang diakreditor oleh menteri luar negeri. Selain alasan politik, keputusan ini dilakukan setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh warga sipil di Bucha.
Ketiga negara Baltik, bersama dengan Polandia, bergabung dengan beberapa sekutu Barat lainnya minggu lalu dalam mengirim lebih banyak senjata mereka sendiri ke Ukraina.
Mereka juga mendesak sekutu negara mereka di pakta aliansi militer NATO dengan sangat mendesak Jerman untuk menyediakan tank tempur Leopard untuk mendorong Ukraina dalam melawan invasi Rusia. Ketiga negara ini juga mendesak agar negara Eropa semakin meningkatkan sanksi kepada Rusia.