Departemen Pertahanan AS sedang mempersiapkan rencana kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy ke Taiwan akhir tahun 2023 ini.
Laporan berita setempat menyatakan bahwa perencanaan perjalanan tersebut masih dalam “tahap awal”, dan bahwa pejabat di pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengharapkan McCarthy untuk berkunjung pada saat musim semi.
Partai Republicans di bawah kepemimpinan McCarthy telah membuat kebijakan untuk ‘menentang’ Beijing sebagai prioritas mereka, di mana mereka juga sudah membuat pemilihan komite terkait kompetisi AS-China sebagai salah satu produk pertama legislatif dari Kongress yang baru. McCarthy memilih Mike Gallagher sebagai ketua komite tersebut karena isu pertahanan Taiwan sudah menjadi agenda utama Gallagher.
McCarthy, yang mewakili distrik California di utara Los Angeles, telah mengatakan bahwa dia akan “senang” untuk mengunjungi Taiwan jika dia terpilih sebagai ketua, beberapa hari sebelum kunjungan kontroversial Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus tahun lalu.
Pada saat itu, Beijing bereaksi terhadap kunjungan Pelosi dengan blokade hampir total terhadap Taiwan, diikuti dengan latihan militer di sekitar pulau yang cakupannya belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemerintah China juga memutuskan berbagai saluran komunikasi dengan AS, termasuk tentang perubahan iklim dan pertukaran militer – langkah yang oleh Gedung Putih disebut sebagai “reaksi berlebihan.”
Jika terjadi, perjalanan McCarthy ke Taiwan berpotensi semakin memperumit hubungan antara Beijing dan Washington pada saat Partai Republik dan Demokrat menekan pemerintahan Biden untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap China.
‘Ambiguitas’ Amerika Serikat terkait Taiwan
Analis dari Eurasia Group menilai, pada saat kunjungan Pelosi ke Taiwan, Biden pada awalnya tidak menyarankan Pelosi, namun karena pada akhirnya Pelosi tetap saja berkunjung, dengan dalih bahwa pemisahan kekuasaan antara cabang eksekutif dan legislatif tidak memberinya wewenang untuk menghentikan ketua DPR dari Partai Demokrat tersebut.
Namun selanjutnya, Biden menimbulkan kebingungan tentang kebijakan Washington terhadap Taiwan, ketika dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa AS akan membela Taiwan jika terjadi serangan militer dari daratan. Komentar itu mempertanyakan sikap lama AS tentang “ambiguitas strategis” terhadap Taiwan, sebuah kebijakan yang sengaja dibuat ‘mengambang’ tentang isu pertahanan Taiwan. Meskipun begitu, Gedung Putih sejak itu membantah telah mengubah kebijakannya terhadap Taiwan.
Terkait dengan rencana kunjungan akhir tahun 2023 nanti, Analis memperkirakan bahwa tanggapan China bisa jadi “agak halus” daripada tanggapannya terhadap kunjungan Pelosi. Hal sebagian karena upaya baru-baru ini oleh Biden dan Presiden China Xi Jinping untuk menstabilkan hubungan kedua negara dan juga fokus Xi pada pemulihan China pasca-Covid.