Kapal kargo pertama yang meninggalkan Ukraina dua minggu lalu mendekati pelabuhan Tartous di Suriah pada hari Minggu, 14 Agustus 2022, kata dua sumber pengiriman. Keberangkatan ini terjadi di bawah kesepakatan antara Kremlin dan Kyiv yang ditengahi oleh PBB dan Turki mengingat ekspor ini sangat kritis bagi ketahanan pangan di Afrika yang biasanya dipasok oleh Ukraina. Kargo 26.000 ton jagung awalnya ditujukan untuk Lebanon, yang telah menderita krisis ekonomi parah dan telah menyebabkan kerawanan pangan bagi sekitar setengah dari penduduknya.
Namun, pembeli asli menolak pengiriman karena masalah kualitas dan kapal berlayar ke Turki, berlabuh di Mersin pada 11 Agustus dan saat ini dikabarkan telah mendekati pelabuhan barat laut Suriah. Dimana Ukraina memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah pada Juni setelah Damaskus mengakui kemerdekaan wilayah timur Luhansk dan Donetsk.
Pada 14 Agustus, keberangkatan kapal kargo dari Ukraina terus berlanjut, kapal MV Brave Commander yang disewa PBB akan berangkat dari Ukraina ke Afrika dalam beberapa hari mendatang setelah kapal tersebut selesai memuat lebih dari 23.0000 ton gandum di pelabuhan Pivdennyi, Ukraina, dilansir dari Euronews. Moda transportasi air itu tiba di pelabuhan dekat Odesa dan rencananya akan berlayar ke Ethiopia melalui laut Hitam.
Ini akan menjadi kargo bantuan makanan kemanusiaan pertama yang menuju Afrika sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari di bawah kerangka Inisiatif Butir Laut Hitam. Kargo tersebut didanai oleh sumbangan dari Program Pangan Dunia PBB, Badan Pembangunan Internasional AS, dan beberapa donor swasta. Sebanyak 16 kapal kini dikabarkan telah berangkat dari Ukraina menyusul kesepakatan dengan Rusia untuk memungkinkan dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina, setelah terhenti selama lima bulan karena perang.
Kesepakatan itu dicapai bulan lalu di tengah kekhawatiran bahwa hilangnya pasokan biji-bijian Ukraina akan menyebabkan kekurangan pangan yang parah dan bahkan wabah kelaparan di beberapa bagian dunia khususnya Afrika. Ukraina memiliki sekitar 20 juta ton biji-bijian yang tersisa dari panen tahun lalu, sementara panen gandum tahun ini juga diperkirakan mencapai 20 juta ton. Sejauh ini sebagian besar kargo membawa biji-bijian untuk pakan ternak dan juga bahan bakar.
Hingga 30 Agustus 2022, sekitar 1,5 juta ton makanan telah diekspor Ukraina di bawah kesepakatan ekspor gandum. Serikat pedagang gandum Ukraina, Asosiasi Gandum Ukraina (UGA) mencatat dalam pernyataan terpisah pada hari Selasa bahwa jagung mendominasi volume ekspor secara keseluruhan, terhitung 62%, gandum menyumbang 17%, dan jelai 6%. Ukraina juga telah mengekspor rapeseed, sun-seed, kedelai dan komoditas lainnya. Sejak awal Agustus, 600.000 ton gandum telah diekspor dari Ukraina melalui laut, dibandingkan dengan 2,9 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.