Hujan lebat dan banjir besar telah menewaskan sedikitnya 1.033 orang, termasuk 348 anak-anak, dan 1.527 lainnya terluka di Pakistan sejak pertengahan Juni, kata para pejabat Pakistan, 28 Agustus 2022. Bahkan Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan menambahkan bahwa 119 orang telah meninggal dan 71 terluka dalam 24 jam terakhir.
Bencana ini sendiri berdampak pada 33 juta orang di Pakistan menurut Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Sherry Rehman dimana banjir sebesar itu “belum pernah terjadi sebelumnya” dan “bencana kemanusiaan terburuk dalam dekade ini.” Dilansir dari CNN. Menteri Perencanaan dan Pembangunan Pakistan, Ahsan Iqbal secara terpisah mengatakan kepada Reuters bahwa 30 juta orang Pakistan telah terkena dampaknya, angka yang mewakili sekitar 15% dari populasi negara Asia Selatan.
“Pakistan mengalami siklus monsun kedelapan sementara biasanya negara ini hanya memiliki tiga hingga empat siklus hujan,” kata Rehman. Pakistan sendiri mengerahkan tentaranya untuk membantu operasi bantuan dan penyelamatan di daerah-daerah yang dilanda banjir di empat provisinsi paling terdampak, menurut Kementerian Dalam Negeri Pakistan. Sementara itu, pusat bantuan banjir sedang didirikan di berbagai bagian negara itu untuk membantu pengumpulan, pengangkutan, dan distribusi barang bantuan banjir kepada para korban, kata Angkatan Bersenjata Pakistan.
Saking parahnya banjir yang terjadi, Provinsi Sindh Selatan bahkan meminta 1 juta tenda untuk warga terdampak, sementara provinsi tetangganya, Balochistan meminta 100.000 tenda setelah sebagian besar wilayah terputus aliran listrik dan gas. Rehman juga kemudian mendesak masyarakat internasional untuk memberikan bantuan mengingat sumber daya Pakistan yang “terbatas“.
Pada 26 Agustus 2022 lalu, Perdana Menteri Pakistan, Sharif memberi pengarahan kepada diplomat internasional tentang krisis tersebut, menyatakan bahwa negaranya sangat terdampak perubahan iklim meskipun memiliki jejak karbon yang relatif kecil. Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan hujan akibat angin monsun itu telah mempengaruhi sekitar 3 juta orang di Pakistan, di antaranya 184.000 telah mengungsi ke kamp-kamp bantuan di seluruh negeri.
Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan mengatakan dalam sebuah laporan bahwa dalam 24 jam terakhir, 150 kilometer jalan rusak di Pakistan dan lebih dari 82.000 rumah rusak sebagian atau seluruhnya. Menurut otoritas yang sama, sejak pertengahan Juni, lebih dari 3.000 kilometer jalan, 130 jembatan dan 495.000 rumah telah rusak yang dikonfirmasi dalam laporan OCHA.