Wang Yi, Menteri Luar Negeri China mendesak agar negara-negara di wilayah Pasifik tidak terlalu khawatir terhadap negaranya setelah pertemuan Beijing dengan para Menteri luar negeri dari 10 negara kepulauan di Fiji ketika mereka tidak dapat menyetujui pernyataan mengenai perdagangan dan keamanan. Wang, mewakili China menjadi penyelenggara sekaligus tuan rumah pertemuan ini di tengah kunjungan diplomatiknya ke berbagai kawasan yang tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Duta Besar China untuk Fiji, Qian Bo, mengatakan para peserta telah sepakat untuk membahas rancangan komunike dan rencana lima tahun “sampai kita mencapai kesepakatan.” “Ada dukungan umum dari 10 negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan kami, tetapi tentu saja ada kekhawatiran tentang beberapa masalah khusus.”
Sebelumnya, sebuah rancangan komunike dan rencana aksi lima tahun yang diusulkan China ke negara-negara kepulauan tersebut telah dikirimkan sebelum pertemuan itu. Menunjukkan bahwa China sedang mencari kesepakatan perdagangan dan keamanan regional yang luas. Namun rancangan komunike tersebut memicu pertentangan dari setidaknya salah satu negara yang diundang yaitu Negara Federasi Mikronesia, dilansir dari CNN.
Pertemuan yang dihadiri Menteri luar negeri Samoa, Tonga, Kiribati, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Niue, dan Vanuatu, Wang mengatakan bahwa pertemuan itu di sisi lain telah menyetujui lima area dari kerja sama, tetapi diskusi lebih lanjut memang masih dibutuhkan untuk membentuk konsensus yang lebih kuat. Lima area yang telah disetujui sendiri lebih mengarah pada kerjasama di sektor-sektor ekonomi, pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid, pusat-pusat baru pertanian dan bencana, tetapi tidak ada kesepakatan yang telah disetujui di sektor keamanan.
“China akan merilis penjelasannya sendiri tentang posisi dan proposisi, dan proposal kerja sama kami dengan negara-negara kepulauan Pasifik, dan ke depan kami akan terus melakukan diskusi dan konsultasi yang berkelanjutan dan mendalam untuk membentuk lebih banyak konsensus untuk kerja sama,” jelas Wang dalam sebuah konferensi pers kepada wartawan di Fiji. Selaras dengan timbulnya kekhawatiran AS, Wang sendiri menjelaskan bahwa motif China adalah untuk mendukung negara-negara berkembang di Afrika, Asia dan juga Karibia. “Jangan terlalu cemas dan jangan terlalu gugup, karena pembangunan dan kemakmuran bersama China dan semua negara berkembang lainnya hanya akan berarti harmoni yang besar, keadilan yang lebih besar, dan kemajuan yang lebih besar bagi seluruh dunia,” jelas Wang.
Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama mengatakan kepada wartawan bahwa negara-negara Pasifik memprioritaskan konsensus. Bainimarama mengatakan bahwa aspek geopolitik tidak menjadi faktor utama bagi negara-negara di Pasifik melainkan aspek ekonomi dan lingkungan—akibat pemanasan global—yang menjadi hal penting bagi mereka yang mendorong kerja sama dengan China.