Sebuah gereja di wilayah barat daya Nigeria menjadi lokasi serangan berdarah yang menelan banyak korban pada hari Minggu 5 Juni 2022, menurut anggota parlemen setempat. Peristiwa ini diawali dengan para penyerang menyerbu gereja di kota Owo dan mulai menembak orang-orang di Gereja Katolik St. Francis, kata Adeyemi Olayemi, legislator yang mewakili daerah pemilihan Owo di Dewan Negara Bagian Ondo, kepada CNN. Akibatnya, sekitar 28 orang tewas menurut Olayemi.
Para penyerang datang dengan sepeda motor dan mulai menembak secara sporadis dan membunuh banyak orang di dalam gereja jelas Olayemi. Setelah situasi mereda, para korban langsung dilarikan ke Pusat Medis Federal di Owo. Angka pasti dari korban sendiri tidak dapat dikonfirmasi jumlahnya oleh polisi negara bagian dan mereka juga tidak dapat mengidentifikasi siapa dalang dan pelaku di balik serangan itu, dilansir dari CNN.
Gubernur Negara Bagian Ondo Arakunrin Akeredolu mengatakan dia “terkejut” oleh serangan itu dan menyebutnya sebagai “Minggu hitam di Owo.” “Saya sangat sedih dengan serangan tak beralasan dan pembunuhan orang tak bersalah di Owo yang beribadah di Gereja Katolik St. Francis, hari ini,” katanya lewat platform Twitter. Kekecewaan Akeredolu itu juga diekspresikan lewat tindakannya dan ia bersumpah untuk mengerahkan setiap sumber daya yang tersedia untuk memburu para penyerang ini dan membuat mereka membayar apa yang telah mereka telah perbuat.
“Saya mendesak masyarakat untuk tetap tenang dan waspada … Saya juga telah diyakinkan bahwa operasi keamanan akan dikerahkan untuk memantau dan memulihkan keadaan normal kerajaan Owo, ” tulis Akeredolu.
Serangan mematikan oleh geng sepeda motor semacam ini sebenarnya jarang terjadi di barat daya Nigeria, justru lebih sering terjadi di wilayah-wilayah bagian Utara Nigeria. Hal ini diakibatkan adanya aktifitas dari kelompok teroris Boko Haram dan banyak orang di wilayah tersebut yang memiliki senjata sehingga konflik sering terjadi dan kerap memakan korban.
Serangan gereja di Owo sendiri terjadi satu minggu setelah tragedi gereja lainnya dimana 31 orang tewas dan lainnya terluka dalam penyerbuan di sebuah acara gereja di kota Port Harcourt, Nigeria tenggara. Insiden itu terjadi di klub polo lokal, di mana Gereja Majelis Raja di dekatnya tengah mengorganisir penggalangan donasi hadiah, menurut Ayodele.
Namun, secara umum keamanan di Nigeria telah menurun drastis selama beberapa tahun terakhir. Di hampir setiap wilayah negara terdapat dua masalah keamanan utama: bentrokan komunal/kerusuhan sipil dan penculikan untuk tebusan terutama di wilayah Utara Nigeria. Tingginya tingkat pengangguran sendiri menjadi faktor pendorong utama ketidakamanan di negara ini.