Ukraina Ungkap Rencana Serangan Skala Besar Oleh Rusia di Akhir Januari 2022

Ukraina mengungkapkan Rusia telah mengirim lebih dari 94 ribu personel militer ke perbatasan negaranya dan diperkirakan akan melancarkan serangan besar pada akhir Januari mendatang. Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Rezkinov mengatakan kepada parlemen bahwa Ukraina saat ini memantau ketat pergerakan Rusia. Ia memaparkan Ukraina tak akan melakukan sesuatu yang dapat memprovokasi situasi, namun menyatakan negaranya siap untuk melawan jika Rusia melancarkan serangan.
Sampai saat ini, Amerika Serikat (AS) sebagai negara sekutu Ukraina mewaspadai potensi invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini didasari pada prediksi intelijen AS bahwa Moskow telah menyusun rencana untuk serangan yang melibatkan sekitar 175.000 personel. Sebuah dokumen intelijen AS merinci beberapa temuan termasuk posisi sesuatu yang dapat menjadi 100 batalion kelompok taktis, baju besi berat, artileri, dan peralatan lainnya.
Analisis AS tentang rencana Rusia sebagian didasarkan pada citra satelit yang “menunjukkan unit yang baru tiba di berbagai lokasi di sepanjang perbatasan Ukraina selama sebulan terakhir”. Bulan lalu, foto-foto satelit mengungkapkan perangkat keras Rusia sedang bergerak di tempat latihan sekitar 300 km dari perbatasan. Tetapi hanya sedikit informasi lain yang telah dipublikasikan untuk mendukung tuduhan oleh kekuatan Barat tentang meningkatnya ancaman.
Terkait ketegangan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu pada awal Desember 2021 di Stockholm, Swedia. Blinken menyampaikan peringatan kepada Lavrov jika invasi Rusia benar-benar terjadi. Walaupun begitu, Lavrov tidak menggubris ancaman dari AS. Lavrov mengatakan negaranya telah berulang kali diberi sanksi yang membuat AS tidak yakin apakah Vladimir Putin, Presiden Rusia akan menghentikan rencananya atau tidak hanya karena ancaman AS. Selain ancaman, Blinken juga menawarkan bantuan mediasi diplomatik untuk kedua negara dan merencanakan pertemuan antara Presiden AS dan Rusia pada 7 Desember 2021.
Biden sendiri mengatakan akan mengadakan panggilan video dengan Putin pada hari Selasa menurut sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki. Pertemuan antara keduanya akan membahas berbagai topik dalam hubungan AS-Rusia, termasuk stabilitas strategis, dunia maya, dan masalah regional. AS juga akan menggarisbawahi keprihatinannya dengan kegiatan militer Rusia dan menegaskan kembali dukungan AS untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Dilansir dari The Washington Post, alasan Kremlin memasuki wilayah perbatasannya dengan Ukraina adalah untuk menuntut jaminan Washington bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dan bahwa aliansi tidak akan melakukan kegiatan militer di dalam dan sekitar wilayah Ukraina. Di sisi lain, Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa Moskow tidak dapat mencegah Kiev membangun hubungan yang lebih dekat dengan NATO. “Rusia tidak dapat menghentikan Ukraina untuk semakin dekat dengan NATO dan tidak memiliki hak untuk berbicara dalam diskusi yang relevan,” menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri dikutip dari CNN.
Sebelum laporan intelijen dan citra satelit, seorang pejabat pemerintah Ukraina mengatakan bahwa latihan militer Rusia yang dilakukan awal tahun 2021 di dekat perbatasan Ukraina adalah untuk membantu pasukan Rusia melancarkan invasinya. “Pasukan Rusia menangani masalah pembentukan kelompok penyerang di dekat perbatasan negara kita, langkah-langkah mobilisasi, dukungan logistik kelompok, (dan) transfer kontingen militer yang signifikan, termasuk melalui udara.”.
Hubungan Rusia dan Ukraina memiliki sejarah kompleks sejak akhir 2013 karena kesepakatan politik dan perdagangan penting dengan Uni Eropa. Kemudian hubungan diantara dua negara bekas Uni Soviet ini diperparah oleh aneksasi Krimea tahun 2014 yang menyebabkan eskalasi kekuatan militer Rusia dan gerakan separatis di Donbass. Krimea sendiri merupakan semenanjung otonom di Ukraina selatan dengan loyalitas Rusia yang kuat. Pencaplokan Krimea oleh Rusia ini kemudian dikecam oleh Ukraina dan sebagian besar dunia sebagai klaim yang tidak sah.
Gambar Satelit Tunjukkan Peningkatan Kapabilitas Militer Rusia di Sekitar Ukraina - DIP
December 10, 2021 @ 12:37 pm
[…] Pergerakan terjadi sekitar 250 kilo meter dari wilayah perbatasan dengan Ukraina. Di sisi lain, Ukraina juga membangun drone tempur di sekitar garis tempur yang memisahkan Ukraina dan pro-Rusia di […]
Krisis Perbatasan Rusia-Ukraina, Ada Apa dengan Jerman? - DIP Institute
February 14, 2022 @ 10:01 pm
[…] baik Rusia-Ukraina, lalu aliansi Ukraina dan rekan Rusia sama-sama tidak menginginkan terjadinya perang. Mereka menyadari dampak jangka panjang dan buruk jika perang terjadi di wilayah regional Eropa. […]