Pasukan Pemberontak Suriah Lancarkan Serangan Kejutan di Aleppo
Pada 27 November 2024 Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di wilayah Idlib melancarkan sebuah serangan militer ke wilayah Aleppo yang dipimpin oleh kelompok pemberontak islam militan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS). Dilansir dari CNN, sejauh ini ofensif yang dilancarkan telah berhasil menguasai 13 pemukiman serta Pangkalan Resimen ke-46 Tentara Arab Suriah (SAA) yang merupakan pangkalan militer terbesar milik SAA di wilayah Aleppo Barat. Selain itu pasukan pemberontak juga menyerang Bandara Al-Nayrab di timur Kota Aleppo yang diduduki oleh milisi pro-Iran. Berdasarkan pernyataan dari para pemberontak tujuan utama dari serangan ini adalah untuk membebaskan wilayah Suriah agar para pengungsi bisa kembali dengan aman dan teratur. Selain itu juru bicara kelompok pemberontak Jaysh Al-Izzah Mustafa Bakkour menyatakan serangan ini dilancarkan sebagai balas dendam terhadap serangan yang dilancarkan oleh pemerintahan Bashar Al-Assad terhadap wilayah barat laut dalam beberapa minggu terakhir.
Menanggapi serangan ini pasukan SAA dengan bantuan pasukan Rusia di Suriah melancarkan serangan udara yang menargetkan posisi dan instalasi pasukan pemberontak. Selain itu SAA juga melancarkan serangan artileri terhadap pasukan pemberontak di Kota Idlib, Ariha, Sarmada, dan wilayah Idlib Selatan. Akan tetapi sejauh ini serangan tersebut belum bisa menghentikan laju dari pasukan pemberontak yang saat ini telah maju lebih dari 10 km dan berjarak sekitar 2,7 km dari Kota Aleppo. Menurut Direktur Program Suriah Middle East Institute (MEI) Charles Lister kemajuan ini tercapai karena pasukan pemberontak seperti HTS berhasil menggunakan pengalaman dan latihan ekstensif mereka dalam pertempuran malam hari. Selain itu pasukan pemberontak Suriah mengklaim bahwa mereka berhasil menyergap dan menghancurkan sekelompok pasukan khusus (SOF) Rusia di dekat pinggiran luar Kota Aleppo. Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh pemerhati Konflik Suriah di media sosial X/Twitter, klaim ini kemungkinan besar benar karena pemberontak berhasil merebut senjata yang digunakan SOF Rusia seperti AK-74M yang telah dimodifikasi, senjata anti-drone, dan pistol MP-446.
Serangan yang dilancarkan HTS dengan bantuan kelompok pemberontak lainnya adalah serangan terbesar yang dilakukan FSA sejak gencatan senjata yang berlaku pada Maret 2020. Serangan ini telah direncanakan oleh para pemberontak sejak Oktober 2024 pada saat organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyatakan bahwa HTS sedang bersiap untuk melancarkan serangan dengan melakukan perekrutan anggota baru. Selain itu pasukan pemberontak juga mengerahkan persenjataan berat mereka seperti artileri berat, peluncur roket, dan rudal anti tank BGM-71 TOW yang diberikan oleh Amerika Serikat.