Pekerja Jerman dan serikat dagang bergabung untuk menolak wacana boikot impot gas Rusia dikarenan invasi ke Ukraina. Mereka berpandangan bahwa langkah seperti itu akan mengarah pada penutupan pabrik dan peningkatan pengangguran di Jerman. “Embargo gas secara tiba-tiba akan menyebabkan kerugian produksi, penghentian, deindustrialisasi jangka panjang dan hilangnya lapangan kerja di Jerman,” kata Rainer Dulger, ketua kelompok pengusaha BDA.
Serikat dagang Jerman menilai seharusnya Uni Eropa (UE) amengeluarkan sanksi yang ditargetkan untuk menekan Rusia sambil meminimalkan kerusakan pada negara-negara yang memberlakukan sanksi. Namun, serikat dagang mengakui tidak melihat pembicaraan mengenai hal tersebut dalam diskusi lingkup UE saat ini.
UE masih dalam perdebatan memberlakukan embargo minyak Rusia, di mana pemimpin Ukraina menilai penjualan energi menjadi sumber kekuatan perang Rusia di Ukraina.
Jerman mengeluarkan miliaran euro untuk “lepas” dari impor gas Rusia
Rusia menjadi penghasil bahan bakar fosil utama bagi negara-negara di Uni Eropa. Sekitar 40 persen kebutuhan gas Eropa diimpor dari Rusia tahun lalu, namun dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa, terutama Jerman, berada dalam tekanan untuk memberlakukan sanksi gas dan minyak dari Rusia. Tekanan dari publik domestik dan negara asing menekan Jerman untuk langsung menghentikan impor gas Rusia.
Jerman sendiri menjadi salah satu konsumen terbesar Rusia, di mana sekitar 55 persen kebutuhan gas domestik diimpor dari Rusia melalui pipa di darat negara tetangga. Jerman tidak memiliki terminal jalur pipa daratnya sendiri untuk memproses gas cair yang diimpor, sehingga kapasitas impornya masih terbatas. Namun, Jerman sedang berencana menyewa tiga hingga empat kapal untuk ditempatkan di Laut Utara atau Baltik untuk memudahkan fasilitas distribusi.
Terlebih, minggu lalu Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner, menyatakan Jerman sudah mengeluarkan dana hingga 3 miliar Euro (USD3.2 miliar) untuk mengakuisisi terminal impor gas alam cair atau Floating Liquefied Natural Gas (FLNG). Keputusan ini diambil guna mengurangi ketergantungan pada impor gas Rusia secara cepat dan berkelanjutan.
Dikutip dari laman resmi ITB, FLNG merupakan suatu infrastruktur pemrosesan rektraksi gas alam yang dibangun ‘mengapung’ di lepas pantai. Pembangunan infrastruktur FLNG memiliki kemiripan dengan fasilitas gas alam di darat. FLNG ini yang dinilai menjadi instrumen penting bagi Jerman untuk mengurangi ketergantungan gas Rusia.
Jerman menyatakan kesulitan dan enggan langsung menghentikan impor gas Rusia. Namun, Jerman menekankan akan berupaya secara berkala mengurangi ketergantungan minyak Rusia di tahun 2022, dan sebagian besar impor gas Rusia di pertengahan tahun 2024.