Hasil Putusan Pengadilan Aung San Suu Kyi Ditunda
Menyusul kudeta Myanmar sejak awal Februari lalu, hari ini Selasa (30/11) pengadilan yang dipimpin militer akan mengumumkan putusan pertama mengenai Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar yang ditahan. Namun pengumuman ditunda hingga tanggal 6 Desember 2021 mendatang.
Penyelidikan dan sidang pengadilan yang dimulai sejak Juni lalu dilakukan secara tertutup. Tidak hanya Suu Kyi, elit politik lain yakni Win Myint, Presiden Myanmar dan aliansi partai Suu Kyi, akan menghadapi tuduhan serupa terutama mengenai pelanggaran protokol Covid-19. Tuduhan ini mampu mengakibatkan dua hingga tiga tahun penjara.
Awalnya Suu Kyi dituduh melanggar penggunaan walkie-talkie ilegal dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 pada masa pemilihan yang memenangkan Suu Kyi tahun 2020. Namun, pihak menambahkan kembali tuduhan lain seperti korupsi, kecurangan pemilihan umum, dan tindakan rahasia lainnya.
Analis politik menilai kecil kemungkinan Suu Kyi akan dimasukkan ke penjara. Sebaliknya, pengadilan mungkin akan menunda atau mengubah penggunaan kata ‘penjara’ menjadi rumah tahanan agar Suu Kyi tetap tidak terlihat selagi militer mencoba memperkuat kekuasaan.
Namun, analis lain yang berbasis di Myanmar yakni David Mathieson, menilai Suu Kyi akan mendapatkan putusan yang cukup ‘keras.” Namun Mathieson lebih mempertanyakan bagaimana sel tahanan Suu Kyi ditetapkan, yakni bergabung dengan tahanan wanita lain atau mendapat sel khusus.
Sebelumnya, Than Naing, mantan kepala menteri Myanmar, dijatuhi hukuman 75 tahun pada Awal November kemarin. Lalu U Win Htein, pendukung Suu Kyi, juga mendapat hukuman 20 tahun penjara.
Baik pihak militer dan pers nasional menutup jalur informasi mengenai proses pengadilan. Jurnalis dilarang meliput sidang istimewa yang berlangsung, dan pengacara Aung San Suu Kyi juga dilarang memberikan pernyataan apapun pada media. Juru bicara junta militer, Zaw Min Tun, menyatakan ruang pengadilan akan dibatasi dari para reporter.