Iran Mengirim Dua Kapal Perang Dalam Misi Rahasia: Diduga Menuju Venezuela, Amerika Serikat Khawatir

Pada 10 Mei 2021, dikabarkan Iran mengirim dua kapal perang ke perairan Samudra Atlantik dengan tujuan yang belum diketahui yang dirilis oleh saluran televisi Pemerintah Iran. Kedua kapal perang yang berlayar terdiri dari kapal penghancur rakitan Iran Sahand dan kapal pendukung sekaligus pengumpul data intelijen Makran yang awalnya adalah kapal tanker minyak yang beralih fungsi menjadi kapal militer. Wakil Panglima Militer Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan kedua kapal itu berangkat dari Bandar Abbas, pelabuhan di selatan Iran pada 29 April 2021.
Terkait berlayarnya kapal Sahand dan Makran ini, Iran juga tidak banyak memberikan informasi dan masih menjadi misi rahasia Iran. Sayyari hanya membeberkan sedikit informasi bahwa “Angkatan Laut sedang meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelayarannya di laut Atlantik yang cuacanya kerap tidak menguntungkan.” Misi rahasia Iran ini menjadi semakin mencurigakan ketika citra satelit Maxar Technologies pada akhir April 2021 membawa tujuh kapal serang cepat kecil di geladaknya. Unit kapal serang cepat yang berada di atas Makran merupakan jenis kapal yang digunakan oleh Garda Revolusioner Iran saat bersitegang dengan kapal-kapal perang AS di Teluk Persia dan Selat Hormuz. Selain itu, pelaut pedagang dan profesor sejarah Sal Mercogliano mengatakan kepada USNI News setelah meninjau foto-foto dari kapal Makran bahwa kapal itu tampaknya bermuatan penuh, ia mengatakan bahwa “kapal itu jelas memuat bahan bakar tetapi jumlahnya lebih banyak daripada yang dibutuhkan”.
Pihak dari Amerika Serikat (AS) sendiri berasumsi bahwa kapal itu akan menuju perairan Venezuela walaupun kebenarannya belum dapat dikonfirmasi pihak manapun. Pihak Juru bicara dari Pentagon, John Kirby mengatakan bahwa AS telah memantau pergerakan dua kapal tersebut sejak dua minggu lalu dan mengatakan bahwa jika Iran mengirimkan senjata ke Venezuela, hal tersebut dapat menjadi tindakan provokatif dan ancaman bagi sekutu AS. Walaupun AS memprediksi bahwa kapal ini akan menuju ke Venezuela, ada beberapa ketidakpastian tentang haluan dua kapal perang Iran tersebut. Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa dalam beberapa hari terakhir, Kapal Sahand dan Makran berlayar dengan cara yang membingungkan yang membuat pengamat bertanya-tanya apakah mereka akan melanjutkan perjalanan ke Atlantik atau sedang mencoba untuk menggembar-gemborkan kemampuannya untuk beroperasi di perairan Atlantik.
AS sendiri berusaha menekan Venezuela dan negara-negara lain di kawasan terkait lewat saluran diplomatik agar tidak memberikan izin dua kapal Iran berlabuh di negara mereka menurut beberapa pejabat AS. Karena selain peringatan, AS sendiri tidak bisa melakukan penangkapan atas dua kapal perang tersebut karena adanya kekebalan kedaulatan dari Kapal Sahand dan Makran karena berlayar atas nama angkatan laut Iran. Kapal yang dimiliki atau dioperasikan pemerintah diberikan kekebalan berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tidak dapat tunduk pada yurisdiksi negara mana pun, kecuali jika mengancam negara.
Dugaan AS bahwa Venezuela merupakan tujuan dari dua kapal perang Iran ini adalah karena hubungan Iran dan Venezuela yang cukup baik sejak awal tahun 2000 dikabarkan juga bahwa Iran pada tahun 2020 memasok banyak bantuan untuk Venezuela akibat krisis ekonomi termasuk bantuan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan. Sanksi dan tekanan terhadap perusahaan minyak Venezuela oleh AS sejak tahun 2019 telah menyebabkan penurunan pelayanan publik dan penyebaran pandemi Covid-19. Di sisi lain, Iran pun menerima sanksi dari AS terkait produksi minyak dimana Presiden AS Trump menarik AS dari perjanjian JCPOA. Dengan Iran mendukung Pemerintahan Maduro di Venezuela, Iran mencoba menjadikan Venezuela sebagai pijakan untuk menantang hegemoni AS.