Meksiko Memilih Presiden Pertama dalam Sejarah
Mencetak sejarah, calon pemimpin perempuan akhirnya memenangkan kepemimpinan di Meksiko. Menurut Dewan Pemilihan Umum Meksiko, Claudia Sheinbaum yang berusia 61 tahun tersebut telah memenangkan kursi kepresidenan dengan perolehan suara antara 58 dan 60 persen. Hasil ini membuatnya memimpin sebesar 30 persen dari saingannya. Saingannya, Xochitl Galvez, kandidat dari spektrum partai yang luas telah mengucapkan selamat kepada Claudia dan mengakui kekalahannya.
Sheinbaum merupakan kandidat dari Partai Morena yang berhaluan kiri, yang dibentuk pada tahun 2011 oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador. Sheinbaum akan mulai bekerja pada tanggal 1 Oktober, dengan masa jabatan enam tahun yang tidak dapat diperpanjang.
Sebagai seorang ahli fisika dan insinyur lingkunga, Sheinbaum memiliki beberapa pengalaman yakni menjalani masa magang politiknya sebagai Wali Kota Mexico City dari tahun 2018 hingga tahun 2023 lalu.Sheinbaum sendiri berjanji akan meningkatkan program kesejahteraan sosial, terutama mengembangkan sistem pensiun bagi para lansia.
Meskipun begitu, kepemimpinannya akan menghadapi masalah besar, menakutkan, dan menyiksa terutama dari kartel narkoba. Lebih dari 185.000 orang telah terbunuh selama enam tahun terakhir. Mengenai hubungan dengan tetangga raksasa Meksiko di utara, Amerika Serikat, presiden terpilih Sheinbaum menjanjikan rasa saling menghormati dan kesetaraan, serta selalu membela warga Meksiko di sisi lain perbatasan.
Sheinbaum menyatakan bahwa kemenangan bukan merupakan pencapaiannya namun bagi seluruh wanita. “Saya sudah mengatakannya sejak awal, ini bukan hanya tentang saya yang mencapai [posisi puncak], ini tentang kita semua yang berada di sini.” Dia menambahkan “Saya tidak akan mengecewakan Anda.”
Pembunuhan wali kota perempuan
Di tengah perayaan kemenangan presiden perempuan, beberapa orang bersenjata telah membunuh walikota perempuan di sebuah kota di Meksiko hanya beberapa jam setelah negara itu merayakan terpilihnya Claudia Sheinbaum sebagai presiden perempuan pertama di negara itu. Yolanda Sánchez ditembak di kota Cotija, yang telah ia pimpin sejak September 2021. Sanchez adalah wanita pertama yang terpilih untuk jabatan tersebut.
Kekerasan yang meluas terhadap politisi telah membayangi pemilihan umum Meksiko, yang diikuti oleh dua perempuan yang mencalonkan diri sebagai presiden.
Dilansir dari media lokal, dikatakan bahwa Sanchez ditembak 19 kali dan meninggal di rumah sakit tak lama setelah serangan tersebut. Pengawalnya juga tewas dalam baku tembak tersebut.
Meskipun begitu, sejauh ini belum ada penangkapan yang dilakukan sehubungan dengan serangan tersebut, namun secara luas diperkirakan bahwa para pria bersenjata itu merupakan bagian dari kelompok kejahatan terorganisir. Sebelumnya, Sánchez telah melaporkan menerima ancaman pembunuhan setelah mulai menjabat pada September 2021.