Pada 21 Oktober 2025 Parlemen Nasional Jepang menyelenggarakan pemungutan suara untuk menentukan siapa yang akan menjadi perdana menteri (PM) Jepang. Dalam pemungutan suara tersebut kandidat dari Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang Sanae Takaichi terpilih sebagai PM setelah sang ketua partai berhasil mendapatkan 362 suara. Kemenangan Sanae Takaichi merupakan momen bersejarah dalam politik Jepang karena sang ketua Partai LDP merupakan wanita pertama yang berhasil menjadi PM Negeri Sakura. PM Sanae berhasil memenangkan nominasi tersebut karena beberapa hari sebelum pemungutan suara diselenggarakan, sang ketua Partai LDP berhasil membentuk koalisi baru dengan Partai Inovasi Jepang (JIP/Ishin). Tidak lama setelah kemenangan tersebut PM Sanae menyelenggarakan sebuah konferensi pers untuk menjelaskan bagaimana sang ketua akan memimpin Jepang dalam 5 tahun ke depan. Dalam konferensi pers tersebut PM Sanae menyatakan bahwa dia akan bekerja keras untuk memastikan bahwa kepentingan nasional Jepang terjaga. PM Sanae juga menyatakan bahwa dia siap bekerja sama dengan blok oposisi untuk kepentingan bersama.
Menanggapi perkembangan tersebut Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang George Class mengucapkan selamat kepada PM Sanae melalui media sosial X/Twitter. Dubes George menambahkan bahwa dia berharap aliansi antara Jepang dan Amerika Serikat akan semakin kuat di bawah kepemimpinan PM Sanae. Pandangan serupa juga disampaikan oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung yang berharap kerja sama ekonomi antara Jepang dan Korea Selatan dapat semakin meningkat. Presiden Lee juga menekankan pentingnya Korea Selatan dan Jepang memperdalam hubungan bilateral karena situasi global semakin kompleks. Sementara itu Presiden Taiwan Lai Ching-te menyatakan bahwa Taiwan dan Jepang perlu meningkatkan kerja sama dalam berbagai sektor untuk menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Di sisi lain Juru Bicara Kemlu China Guo Jiakun menyatakan dalam konferensi pers bahwa Negeri Tirai Bambu berharap PM Sanae dapat mendorong hubungan strategis yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Sanae Takaichi merupakan salah satu tokoh terkenal dalam politik Jepang karena beliau merupakan politisi didikan mantan PM Shinzo Abe. Alhasil PM Sanae diprediksi akan mengambil langkah serupa yang dilakukan oleh mentor politiknya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jepang. Hal ini terbukti karena dalam sebuah konferensi pers PM Sanae mengumumkan bahwa dia sedang mempersiapkan paket stimulus ekonomi sebesar USD 92,19 miliar. Paket stimulus tersebut akan digunakan untuk menopang tiga pilar penting yakni mengurangi inflasi, mendorong pertumbuhan industri, dan menjaga keamanan nasional. Selain itu Sanae juga menyatakan keinginannya untuk melakukan amandemen terhadap pasal 9 konstitusi Jepang.