Pada 11 Oktober 2025 Ketua Partai Komeito Tetsuo Saito menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang. Keputusan tersebut diumumkan oleh Saito dalam konferensi pers beberapa jam setelah sang ketua bertemu dengan Ketua Partai LDP Sanae Takaichi. Dalam konferensi pers tersebut Saito menyatakan bahwa pihak LDP gagal memberikan jawaban komprehensif tentang beberapa usulan dari Partai Komeito tentang isu sejarah, kampanye politik, skandal korupsi, dan imigrasi. Selain itu Saito juga menyatakan bahwa Komeito tidak akan memberikan suara kepada Sanae Takaichi sebagai perdana menteri (PM) dalam pemungutan suara yang akan dilaksanakan oleh Parlamen Jepang dalam beberapa minggu ke depan.
Menanggapi perkembangan tersebut Ketua Partai LDP Sanae Takaichi menyatakan dalam konferensi pers bahwa keputusan Partai Komeito untuk meninggalkan koalisi dilakukan secara sepihak. Sanae menambahkan bahwa keputusan Partai Komeito merupakan hal yang mengecewakan karena kedua partai telah berkolaborasi selama lebih dari dua dekade. Selain itu Sanae juga mengklaim bahwa dia telah berusaha untuk mencapai titik tengah dengan Ketua Partai Komeito Tetsuo Saito namun pada akhirnya upaya tersebut gagal membuahkan hasil. Walaupun demikian Sanae menekankan bahwa dia akan berusaha agar LDP mendapatkan dukungan memadai dalam pemungutan suara PM yang akan dilaksanakan oleh Parlemen Jepang dalam beberapa minggu ke depan.
Keputusan Partai Komeito untuk meninggalkan koalisi dengan Partai LDP merupakan tantangan besar bagi Sanae Takaichi yang ingin menjabat sebagai PM pertama dalam sejarah Jepang. Beberapa hari setelah pengumuman tersebut Financial Times melaporkan bahwa blok oposisi di Parlemen Jepang sedang melakukan negosiasi untuk menentukan kandidat PM yang dapat mereka ajukan untuk melawan calon dari Partai LDP. Hal ini diperkuat saat Ketua Partai Konstitusional Demokrat (CDP) Yoshihiko Noda menyatakan bahwa blok oposisi di parlemen memiliki peluang besar sehingga mereka harus bekerja sama untuk mencari kandidat alternatif. Akan tetapi upaya ini tidak mudah karena menurut analis politik Jepang Pelham Smithers, Partai LDP masih bisa membentuk koalisi baru dengan mitra yang memiliki kemiripan ideologi seperti Partai Inovasi Jepang (JIP).