Korea Selatan dan Australia Diskusikan Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Pada 5 Maret 2025 Menteri Pertahanan (Menhan) Ad Interim Korea Selatan Kim Seon-homenelpon Menhan Australia Richard Marles untuk mendiskusikan potensi pengembangan kerja sama pertahanan antara kedua negara. Dalam percakapan tersebut Menhan Ad Interim Kim menyatakan bahwa kerja sama pertahanan antara Australia dan Korea Selatan telah berkembang dengan pesat dalam tiga tahun terakhir. Menhan Ad Interim Kim juga mendorong adanya ekspansi kerja sama pertahanan antara Australia dan Korea Selatan dengan aktivitas seperti latihan bersama antara Angkatan Bersenjata kedua negara. Selain itu Menhan Ad Interim Kim juga menyampaikan keinginan Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam modernisasi Pasukan Pertahanan Australia.
Sejarah kerja sama pertahanan antara Australia dan Korea Selatan bermula pada tahun 2021 saat Perdana Menteri Australia (2018-2022) Scott Morrison dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In menandatangani perjanjian kerja sama strategis komprehensif antara kedua negara. Dalam perjanjian tersebut Korea Selatan dan Australia berjanji meningkatkan kerja sama antara industri pertahanan mereka dengan penekanan untuk memperkuat ketahanan rantai pasokan regional. Selain itu perjanjian ini juga meningkatkan kolaborasi dalam bidang ilmu dan teknologi pertahanan. Kerja sama ini pertama kali membuahkan hasil pada tahun 2021 saat PM Morrison menandatangani kontrak pembelian kendaraan artileri (SPH) AS9 dan kendaraan penyedia amunisi (AARV) AS10 dengan nilai sebesar USD 1 miliar. Kedua kendaraan tersebut akan diproduksi di pabrik Hanhwa Defense Australia (HDA) yang berada di Kota Geeloong.
Beberapa hari sebelum percakapan antara Menhan Australia dan Korea Selatan, Australia telah menerima tiga artileri SPH AS9 155mm dan satu kendaraan penyedia amunisi AARVAS10 buatan HDA, sebuah anak perusahaan dari Hanhwa Aerospace. Kedua kendaraan militer dibangun Hanhwa untuk menggantikan artileri M777 milik Pasukan Pertahanan Australia (ADF) yang telah digunakan sejak tahun 1990. Dalam kontrak pembelian yang telah ditandatangani sejak 2021, Hanhwa akan memproduksi sekitar 30 SPH AS9 dan 10 AARV AS10 dengan rentang waktu pengiriman dari tahun 2026 hingga 2027. Dalam sebuah rilis pers, HDA menyatakan pembelian AS9 dan AS10 berkontribusi terhadap ekonomi Australia karena produksi kedua kendaraan tersebut dilakukan dengan melibatkan perusahaan rantai pasokan Negeri Kangguru.