Inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) diperkirakan akan memeriksa pembangkit listrik Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia “dalam beberapa hari ke depan” di tengah meningkatnya kekhawatiran atas potensi kecelakaan nuklir yang melibatkan berbagai negara pengawas lewat pengiriman ahli nuklir.
Kepala IAEA, Rafael Grossi mengatakan dia melanjutkan konsultasinya dengan semua pihak dengan tujuan untuk mengirim misi ahli IAEA untuk membantu memastikan keselamatan dan keamanan nuklir di sana pada 28 Agustus 2022 lalu. Grossi sendiri adalah anggota tim yang berpartisipasi dalam misi ahli ini dengan 13 ahli lain menurut laporan dari New York Times.
Jajaran ahli yang akan berangkat ke Zaporizhzhia ini tidak dijelaskan oleh IAEA dan mengatakan tidak akan mempublikasikan informasi tersebut, dilansir dari CNN. Terkait negara mana saja yang terlibat, IAEA mengatakan bahwa para ahli ini berada pada posisi netral karena tidak mewakili negara manapun. “Semua misi IAEA memiliki anggota dari Negara Anggota yang berbeda, dipilih berdasarkan keahlian mereka yang relevan. Mereka adalah pegawai negeri sipil internasional yang mewakili IAEA, bukan negara mereka.” Menurut pihak IAEA.
Pengumuman IAEA datang ketika Kementerian Pertahanan Rusia dan operator nuklir Ukraina Energoatom mengatakan bahwa situs pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia ditembaki berulang kali selama 24 jam terakhir. Energoatom mengatakan pada hari Jumat bahwa pembangkit tersebut telah terhubung kembali ke jaringan listrik Ukraina sehari setelah pembangkit tersebut terputus untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.
Pada 28 Agustus 2022, Kementerian Pertahanan Rusia kembali menyalahkan Ukraina karena melanjutkan “provokasi untuk menciptakan ancaman bencana nuklir buatan manusia” di pembangkit listrik Zaporizhzhia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova pada hari Minggu menyebut tindakan tembak-menembak oleh Ukraina di sekitar pembangkit listrik itu sebagai “terorisme nuklir.” Dia menambahkan bahwa Rusia yakin inspeksi IAEA terhadap pembangkit listrik akan dilakukan dan Rusia tidak “dibujuk” untuk mengizinkan inspeksi.
Serangan Rusia telah berlangsung di wilayah Zaporizhzhia selama beberapa waktu dan kedua pihak terkait sama-sama menyerang satu sama lain. Kepala Administrasi Militer Sipil Wilayah Zaporizhzhia mengatakan penembakan Rusia di desa Tavriyske Zaporizhzhia menghancurkan 15 rumah. Di sisi lain, Ukraina dikabarkan telah menghantam pabrik Motor Sich di Zaporizhzhia di mana helikopter militer Ukraina diperbaiki. Pejabat Ukraina belum mengomentari klaim ini dan Ukraina tidak mengomentari kerugian militer, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.