Sekretaris Partai Sosial Demokrat Swedia, Tobias Baudi mengatakan bahwa anggota partai, parlemen, dan politisi lokal akan diminta pendapatnya mengenai kebijakan keamanan. Baudin mengatakan bahwa debat ini akan menjadi “diskusi yang lebih luas dari sekedar pertanyaan ya atau tidak tentang keanggotaan NATO“.
Rencananya, debat mengenai kebijakan tersebut akan dilangsungkan secara cepat dan diperkirakan akan selesai pada musim panas mendatang. Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, telah mengubah posisi dan retorikanya semenjak Rusia menginvasi Ukraina. Baudi menambahkan bahwa bagi pejabat yang tertarik dengan masalah keamanan dapat turut hadir sehingga pemerintah bisa mendapatkan pemahaman yang luas terkait apa yang terjadi di kawasan. Kemudian Baudin juga mengatakan dialog itu akan menjadi “diskusi yang lebih luas daripada pertanyaan tentang apakah Swedia akan bergabung dengan NATO atau tidak”.
Konflik Rusia-Ukraina merubah cara pandang Swedia
“Ketika Rusia menginvasi Ukraina, posisi keamanan Swedia berubah secara fundamental,” kata partai itu dalam sebuah pernyataan, Senin. Dukungan untuk keanggotaan hampir dua kali lipat sejak Rusia menginvasi Ukraina yang melonjak menjadi hampir 50% di Swedia. Isu ini juga akan menjadi isu kampanye utama dalam pemilihan umum Swedia pada 11 September mendatang. Ulf Kristersson, pemimpin partai Konservatif oposisi Swedia, mengatakan dia akan turut menyetujui keanggotaan Swedia dalam NATO jika dia memenangkan mayoritas di parlemen.
Walaupun jika diskusi dan debat terlaksana, keputusan akhir tetap berada pada komite yang berkuasa mengenai perubahan kebijakan. “Jika selama proses itu muncul kebutuhan untuk mengubah arah kebijakan keamanan, itu terserah dewan partai … untuk membuat keputusan seperti itu,” kata juru bicara Partai Sosial Demokrat dalam siaran pers.
Partai penguasa Swedia yang dipimpin Andersson itu secara historis menentang keanggotaan NATO. Tetapi, konflik lebih dari enam minggu telah menyalakan kembali perdebatan di Swedia. Perubahan arah kebijakan partai Sosial Demokrat dapat menjadi sejarah baru bagi pemerintahan Swedia.
Swedia secara resmi berada di posisi non-blok secara militer setelah awalnya menekankan bahwa posisi tersebut dapat membantu kepentingan nasional Swedia dengan baik. Terlebih, jika Swedia bergabung dengan NATO, justru negara tersebut akan mengacaukan situasi keamanan di Eropa Utara. Masalah ini juga diperkirakan akan menjadi isu utama dalam pemilihan parlemen pada September mendatang.
Finlandia juga mempertimbangkan keanggotaan NATO
Terkait rencana untuk bergabung dengan NATO, Finlandia, negara tetangga Swedia pada awal April lalu juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO. Baik Swedia dan Finlandia sebenarnya telah menerima jaminan publik dari Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bahwa pendaftaran keanggotaan mereka akan diterima, serta pernyataan dukungan dari beberapa anggota termasuk AS, Inggris, Jerman, Prancis dan Turki.
Sementara itu Rusia angkat bicara agar Finlandia dan Swedia tidak bergabung dengan NATO. Alasan dari Putin sendiri adalah bahwa langkah itu tidak akan membawa stabilitas ke Eropa terutama terkait keamanan. “Aliansi tetap menjadi alat yang diarahkan untuk konfrontasi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.