“Tentara Rusia telah masuk ke sana, dengan sejumlah besar perangkat keras militer … Pembela kami telah mundur ke posisi baru,” dilansir dari kantor berita Al Jazeera. Rusia dikabarkan telah meluncurkan serangan darat skala penuh untuk menguasai wilayah timur Ukraina. Hal ini dinyatakan dengan banyaknya laporkan situasi di sepanjang garis depan yang digambarkan sebagai “neraka” di sebuah pertempuran terus-menerus.
Presiden Ukraina, Vlodymyr Zelenskyy mengumumkan bahwa pertempuran untuk Donbas dimulai pada Senin, 17 April 2022. Pernyataan ini dilanjutkan dengan informasi bahwa “sebagian besar dari seluruh tentara Rusia sekarang fokus pada serangan ini” menurut Zelenskyy. Dilansir dari CNN, Rusia membombardir kota-kota di seluruh Ukrainapada hari Senin, dengan setidaknya empat serangan rudal dilaporkan di kota barat Lviv dan setidaknya tujuh orang tewas.
Sebelumnya, Rusia memang dikabarkan tengah berusaha menguasai Donbas dan menjadi tujuan utama perang setelah kegagalan menyerang Kiev. Setelah menarik diri dari ibu kota, militer Rusia mulai berkumpul kembali dan memperkuat pasukan daratnya di timur untuk melancarkan serangan habis-habisan. Zelenskyy, dalam sebuah pidato video, berjanji untuk melawan, dengan mengatakan: “Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung. Kami akan membela diri. Kami akan melakukannya setiap hari.”
Ukraina akan mempertahankan wilayahnya
Kepala staf presiden, Andriy Yermak, menyebut serangan itu sebagai “fase kedua perang” dan meyakinkan masyarakat Ukraina bahwa pasukan mereka dapat menahan serangan itu. Yermak sendiri mengatakan bahwa tentara Ukraina sangat kuat sehingga masyarakat harus percaya pada kemampuan negaranya.
“Pagi ini, hampir di seluruh garis depan wilayah Donetsk, Luhansk dan Kharkiv, para penjajah berusaha menerobos pertahanan kami,” Oleksiy Danilov, sekretaris dewan keamanan nasional Ukraina, seperti dikutip media Ukraina pada hari Senin. Danilov juga mengatakan dengan tegas “Kami tidak menyerahkan wilayah kami.”
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menyelesaikan pengelompokan kembali pasukan untuk melancarkan serangan di timur. Atas kejadian ini, kontrol Ukraina atas Kreminna “hilang” selama pertempuran sengit, kata seorang pejabat Ukraina. Tembakan artileri berat membakar tujuh bangunan tempat tinggal dan menargetkan kompleks olahraga dan Rusia mengambil alih kota itu setelah “meratakan semuanya dengan tanah“.
Donbas sendiri adalah pusat industri berbahasa Rusia di timur Ukraina. Separatis Ukraina yang didukung Moskow telah memerangi pasukan Ukraina selama delapan tahun terakhir. Di samping itu, mereka juga pernah mendeklarasikan dua republic merdeka di wilayah tersebut. Hal ini membuat “kemenangan” Rusia di Ukraina timur bukan hanya kunci bagi Moskow dalam hal strategi militernya, tetapi memiliki nilai ekonomi yang signifikan.