Perang Rusia-Ukraina masih berlanjut, dan perang komunikasi politik antar pemimpin Barat dan Timur juga terus bermunculan. Baru-baru ini Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada 12 April di landasan Angkatan Udara Satu di Bandara Internasional Des Moines menyatakan bahwa perang Rusia sudah termasuk genosida.
Biden menilai Presiden Vladimir Putin mencoba “menghapus pemikiran untuk bisa menjadi orang Ukraina.” Kata-kata ini merujuk pada tujuan melenyapkan turunan Ukraina yang diklaim Biden sudah menunjukkan banyak bukti konkret.
Penggunaan “genosida” menjadi kali pertama Biden mengeluarkan kata-kata tersebut setelah sebelumnya menyebut Putin sebagai “penjahat perang.” Keputusan dalam menentukan kejahatan kemanusiaan dan genosida dikenal cukup sulit. Namun, Biden juga menambahkan bahwa Ia akan menyerahkan kepada pengacaranya terkait putusan internasional apakah ‘genosida’ tersebut sudah memenuhi syarat atau tidak.
Jaksa di pengadilan pidana internasional di Den Haag membuka kasus pada bulan Februari dengan mengatakan ada “dasar yang masuk akal untuk percaya bahwa baik dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan di Ukraina”.
Berdasarkan Konvensi Genosida tahun 1948, genosida diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan dengan maksud orang se-bangsa, se-kaum, se-ras atau se-agama apakah semuanya atau hanya bagian mereka saja pun akan dibinasakan. Berdasarkan definisi ini, Joe Biden mengklaim tindakan genosida atas masyarakat Ukraina dalam perang Rusia-Ukraina sudah terjadi.
Barat menilai Putin juga melakukan kejahatan perang
Presiden Biden berulang kali menyebut Putin sebagai penjahat perang dan sudah dalam proses mengumpulkan bukti untuk persidangan kejahatan perang. “Orang ini brutal, dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan, dan semua orang melihatnya,” kata Joe Biden. Pentagon juga menyatakan bahwa bukti foto dan video di Bucha menunjukkan banyaknya mayat di jalanan yang disebabkan oleh tentara Rusia.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrech menyatakan Presiden AS Joe Biden menginginkan agar sanksi atas Rusia diberlakukan. Pemimpin Eropa lain juga mengatakan akan mengukung embargo minyak dan batu bara Rusia, namun isu keamanan energi ini masih sensitif bagi negara-negara Uni Eropa.
Pernyataan Biden soal “genosida” didukung Zelenskyy
Presiden Zelenskyy menyambut baik perkataan Biden soal Putin melakukan genosida. Zelenskyy menyebutnya sebagai “kata-kata yang benar dari seorang pemimpin sejati”.
Wali Kota Mauripol di Donetsk Oblast, Ukraina, Vadym Boychenko menyatakan lebih dari 10,000 orang sudah tewas sejak serangan Rusia, dan angka ini terus meningkat mengingat banyaknya serangan dan jenazah di jalanan Mauripol.
Boychenko menyatakan Rusia membawa sebuah peralatan yang diperuntukkan mengkremasi jenazah-jenazah di Mauripol. Russia juga membawa jenazah ke sebuah pusat pembelanjaan, di mana terdapat fasilitas penyimpanan dan pendingin untuk jenazah.
Selain korban tewas, perang ini juga membuat ratusan ribu orang kesulitan mendapat akses makanan, air, dan jaringan komunikasi.
Biden Setujui Bantuan Hingga USD800 juta Guna Dukung Militer Ukraina - DIP Institute
April 17, 2022 @ 11:27 am
[…] Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyetujui bantuan baru hingga USD800 juta guna membantu kapabilitas militer untuk Ukraina. Bantuan […]