Konflik antara Rusia dan Ukraina tengah berlangsung. Rusia melancarkan serangan yang setidaknya menewaskan delapan orang dan sembilan lainnya terluka akibat serangan Rusia ke negara itu pada hari ini, Kamis (24/2). Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengonfirmasi jumlah korban tersebut kepada AFP.
Perkembangan Krisis Rusia-Ukraina
- Rusia (24/2) meluncurkan Operasi Militer Khusus di Ukraina yang diklaim sebagai upaya ‘menjaga keamanan’ di wilayah perbatasan.
- Suara ledakan dan baku tembak terdengar di beberapa wilayah termasuk Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
- Tindakan Putin dianggap melanggar kedaulatan Ukraina dan hukum internasional.
Putin: Setiap campur tangan terhadap tindakan Rusia akan “mengarah pada konsekuensi yang belum pernah dilihat oleh sejarah.”
- Putin menuduh AS dan sekutunya mengabaikan tuntutan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan jaminan keamanan kepada Moskow. “Tujuan Rusia bukan untuk menduduki Ukraina,” kata Putin.
- Putin mendesak prajurit Ukraina untuk “meletakkan senjata” dan pulang.
Zelenskyy menelepon Putin (Rabu 23/2), tetapi Putin tidak merespon
- “Perang adalah bencana besar, dan bencana ini memiliki ‘biaya’ yang tinggi,” kata Presiden Ukraina, Zelenskyy.
- Kami tahu pasti bahwa kami tidak membutuhkan perang. Tetapi jika kita akan diserang oleh pasukan [musuh], jika mereka mencoba untuk mengambil negara kita dari kita, kebebasan kita, hidup kita, kehidupan anak-anak kita, kita akan membela diri. Bukan menyerang, tapi membela diri
Pernyataan AS, PBB, dan UE terkait konflik yang tengah berlangsung.
- Presiden AS Joe Biden mengatakan dunia akan “meminta pertanggungjawaban Rusia,” dan kepala NATO menyebut tindakan Rusia sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman bagi keamanan Eropa dan sekutu Atlantiknya.
- Sekjen PBB, Antonio Guterres, memohon kepada Putin, “Atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia.”
- “Tindakan Rusia melanggar hukum internasional, integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, komitmen internasional Rusia sendiri,” kata Dewan Uni Eropa.
Bagaimana respon Jokowi?
- Semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi,” kata Jokowi.
- “Indonesia menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan Piagam PBB mengenai integritas teritorial dan wilayah suatu negara, serta mengecam setiap tindakan yang nyata-nyata melanggar wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara,” kata Faizasyah, Juru bicara Kemlu RI.
Biden Tuduh Putin Lakukan Genosida di Ukraina! - DIP Institute
April 14, 2022 @ 12:16 pm
[…] Rusia-Ukraina masih berlanjut, dan perang komunikasi politik antar pemimpin Barat dan Timur juga terus […]