Sebagai komponen utama pertahanan Indonesia, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah Indonesia. Baik ancaman potensial atau aktual, baik dari dalam maupun luar negeri, TNI memiliki posisi dan tanggung jawab penting dalam isu ini.
Salah satu wilayah yang terus dijaga yakni di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Pada hari Kamis (27/1) lalu terdapat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
KKB pimpinan Numbuk Telenggen mengaku bertanggung jawab atas kontak senjata pukul 10.00 WIT yang menewaskan tiga TNI tersebut. Juru bicara kelompok KKB bernama Sebby Sambom menginformasikan bahwa kontak senjata terjadi lebih dari empat jam, dan tidak ada korban tewas dari sisi KKB.
Kelompok separatis ini merupakan bagian dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka. Kontak senjata antara KKB dan TNI ini sudah terjadi sejak awal 1960-an.
Kubu separatis menentang kekuasaan pemerintahan Indonesia, dan menggunakan kekerasan untuk menebarkan kekacauan sosial di Papua.
“Tindakan ini adalah bagian dari keinginan kami merdeka. Pemimpin kami sudah meminta semua pejuang kami di 34 wilayah pertahanan untuk meneruskan perang di seluruh wilayah tanah Papua,” kata Sambom.
Korban meninggal dan tinjauan Panglima TNI
Informasi kontak senjata ini dikonfirmasi oleh Danrem 173 Brigjen TNI Taufan Gestoro. Tiga TNI yang gugur dalam bertugas bernama Pratu Rahman, Serda Rizal, dan Pratu Baraza. Ketiganya merupakan anggota Yonif R 408/SBH dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan.
Serangan dari KKB pimpinan Numbuk Telenggen terjadi saat pergantian jaga pos TNI bernama Pos Koramil Gone.
Dikarenakan serangan yang mendadak tersebut, tiga TNI tewas, dan satu lainnya kritis bernama Pratu Saeful.
Korban meninggal dievakuasi ke wilayah Timika menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah sakit wilayah Timika.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan bahwa Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pergi ke Papua menyusul kontak senjata TNI-KKB.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bergegas pergi ke Papua pada hari yang sama.
Kunjungan Andika bertujuan guna melakukan evaluasi internal terkait penyerangan KKB atas anggota TNI.