Utusan AS dan Rusia Sama-Sama ‘Mengunjungi’ Joko Widodo, Ada Apa?
Presiden Joko Widodo kemarin bertemu dengan utusan dua negara besar yakni Amerika Serikat dan Rusia. Pertemuan bilateral diawali dengan pertemuan antara Indonesia-AS, di mana Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony J. Blinken, membahas berbagai agenda terutama mengenai Presidensi G20 Indonesia. Pertemuan dilaksanakan secara tertutup dan terpisah. Kunjungan ini menjadi kali pertama Blinken ke Istana Merdeka.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi mengaskan kemitraan antara kedua negara di berbagai bidang akan diperkuat, terutama bidang ekonomi dan investasi. Retno menambahkan bahwa Indonesia berharap adanya kesempatan agar Indonesia menjadi bagian rantai pasok global di bidang kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.
AS menyampaikan komitmen dukungan kemitraan AS-Indonesia dalam bidang investasi infrastruktur, dan mendukung keketuaan G20 Indonesia. AS juga menyampaikan dukungan pada kepemimpinan Indonesia di wilayah Indo-Pasifik, mengingat Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia dan pendukung tatanan aturan internasional.
Tensi di wilayah Indo-Pasifik meningkat terutama dengan ‘intimidasi’ China di wilayah Laut China Selatan (LCS). AS menegaskan bahwa pertentangannya pada tindakan China di LCS karena mengacaukan stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Fokus peningkatan investasi di bidang infrastruktur ini menjadi hasil pertemuan para menteri luar negeri di negara-negara G7 dan komunitas ASEAN.
Menlu RI menekankan pentingnya membangun kepercayaan strategis untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan menghormati satu sama lain. Dengan adanya kepercayaan strategis, maka fondasi membangun dunia yang aman, stabil, dan sejahtera dapat diciptakan.
Pertemuan antara Joko Widodo dan Pejabat Rusia
Jokowi selanjutnya bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolai Patrushev. Pertemuan dengan Rusia merefleksikan komitmen Indonesia dalam membangun hubungan politik yang baik dengan semua negara, termasuk AS dan Rusia.
Topik yang dibahas juga berkaitan dengan presidensi Indonesia di pertemuan G20 nanti. Presiden RI Joko Widodo mengharapkan adanya dukungan Rusia dalam keketuan Indonesia dalam G20. Terlebih, di tahun 2023 nanti Indonesia juga akan memegang keketuaan di ASEAN, sehingga kerja sama dengan Rusia juga perlu tetap dibangun dan dijaga.
Indonesia dan Rusia menandatangani nota kesepahaman kerja sama mengenai bidang keamanan informasi internasional. Nota tersebut ditandatangani oleh Patrushev dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Kerja sama dalam bidang ini merupakan konsultasi keenam kalinya, dan Indonesia kembali menegaskan bahwa Rusia merupakan mitra baik Indonesia.
Baik dalam pertemuan dengan Rusia dan AS, topik stabilitas kawasan Asia Pasifik dan kepemimpinan G20 Indonesia dibahas secara mendalam. Kerja sama bilateral ini diharapkan dapat mendukung pencapaian keamanan, perdamaian, dan stabilitas kawasan dan global.
US’ Collaborative Leadership in the Indo-Pacific Dynamic - DIP Institute
March 21, 2022 @ 9:09 am
[…] West and the US have engaged in the Eastern Europe conflict. The changes in the European region affect the […]