Australia dan Korea Selatan Sepakat Kerja Sama Pertahanan Baru
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengumumkan kerja sama pertahanan baru senilai USD1 miliar untuk meningkatkan keamanan regional. Dalam kesepakatan tersebut, perusahaan pertahanan Korea, Hanwha, akan menyediakan 30 senjata artileri howitzer, 15 kendaraan suplai amunisi, dan radar.
Sebelumnya Australia dan Korea Selatan menandatangani nota kesepahaman mengenai eksplorasi ruang angkasa, layanan peluncuran, dan navigasi satelit. Kedua negara setuju peningkatan kapasitas ruang angkasa, observasi bumi, lalu lintas ruang angkasa, dan penanganan serpihan ruang angkasa. Nota kesepahaman akan mulai efektif pada lima tahun ke depan. Nota kesepahaman akan otomatis diperbaharui jika aktor negara tidak mengirimkan penolakan resmi.
Kerja sama ini termasuk juga membangun Pusat Keunggulan Pendidikan baru antara perusahaan Korea Selatan dan Pemerintah Federal di wilayah Geelong, Victoria.
Hubungan diplomatik antara Australia dan Korea Selatan terbangun sejak 60 tahun lalu, dan Morrison mencerminkan kerja sama kedua negara yang terbentuk dengan sangat kuat. “Kontrak dengan Hanwha mencerminkan adanya kolaborasi nilai industri untuk mendukung kedua negara mengatasi tantangan keamanan yang berkembang.” kata Morrison.
Morrison juga menambahkan bahwa pembentukan Pusat Keunggulan Alat Bersenjata di wilayah Geelong akan memperkuat industri strategis pertahanan yang menghubungkan kesempatan ekspor bisnis Australia, dan akan menghasilkan setidaknya 300 lapangan kerja.
Sepakat Menjaga Keamanan Indo-Pasifik
Baik Morrison dan Jae-in sepakat bekerja sama dalam mengamankan kondisi wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dari ekspansi kekuatan militer China. PM Australia menegaskan perlunya lingkungan keamanan yang kuat untuk memberikan sanksi dagang dan ekonomi dari Beijing. Meskipun begitu, keduanya juga menyadari pentingnya membangun hubungan harmonis dengan China.
Moon Jae-in juga memberikan tanggapan mengenai kerja sama Australia, Amerika Serikat, dan Inggris yakni AUKUS. Jae-in menghormati kedaulatan dari dan keputusan Australia menyetujui AUKUS guna menghadapi ancaman dari China yang membahayakan stabilitas regional. Namun Jae-in kembali menegaskan bahwa akan tetap menjaga hubungan harmonis dengan China, terutama berkaitan dengan denuklirisasi Korea Utara.
Isu lain juga turut dibahas dalam pertemuan Australia-Korea Selatan. Morrison menegaskan bahwa Australia akan kembali membuka lebih banyak kesempatan bagi turis dan pelajar dari Korea Selatan dan Jepang. Jae-in menyatakan apresiasinya pada Australia terkait keputusan membuka kembali akses bagi masyarakat Korea Selatan yang sudah divaksin penuh.
Kerja sama dan dialog Korea Selatan- Australia ini menunjukkan bahwa kedua negara ingin menjaga dan memperkuat hubungan baik antar negara. Baik dari aspek ekonomi hingga keamanan, kerja sama Australia-Korea Selatan penting demi menjaga dan mendukung kestabilan regional Indo-Pasifik.
Setelah Korsel, Australia Sepakat Kerja Sama Pertahanan dengan Jepang - DIP Institute
January 11, 2022 @ 8:43 am
[…] dengan negara Indo-Pasifik dan Barat lainnya. Sebelumnya, Australia juga sudah bekerja sama dengan Korea Selatan, India, bahkan dengan Inggris dan Amerika Serikat. Australia juga begabung dalam Quadrilateral […]