Studi: 1 dari 3 Pasien Sembuh Covid-19 Mengalami Gangguan Mental
Studi: 1 dari 3 Pasien Sembuh Covid-19 Mengalami Gangguan Mental
Hasil penelitian di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa sekitar sepertiga pasien sembuh Covid-19 mengalami gangguan kesehatan mental jangka panjang atau gejala gangguan syaraf. Lalu, bagaimana hal ini terjadi?
Pasien Covid dan Kesehatan Mental
Lancet Psychiatry melakukan studi mengenai indikasi dan risiko diagnosis psikis dan saraf dari pasien sembuh Covid-19 setelah enam bulan, di mana dari sekitar 236,379 pasien, sebanyak 34 persen pasien sembuh Covid-19 terdeteksi gangguan enam bulan pasca infeksi. Gangguan kesehatan mental yang umum ditemukan sangat bervariasi, di mana sebanyak 17 persen pasien mengalami gangguan kecemasan, 14 persen mengalami depresi, dan 5 persen menderita insomnia, serta gangguan lainnya. Sedangkan dari gangguan saraf yakni stroke, pendarahan otak, dan demensia.
Persentase ini meningkat secara bertahap tergantung tingkat keparahan pasien Covid-19, dimana pasien yang sempat dirawat di RS, terutama di ruang unit intensif, memiliki rentan persentase yang lebih tinggi. Ilmuwan belum bisa menemukan secara pasti keterkaitan antara virus dengan kondisi kejiwaan seseorang seperti kecemasan dan depresi, baik dari kondisi biologis maupun fisik, namun diagnosis inilah yang paling umum ditemukan dibandingkan flu atau gangguan infeksi pernafasan lainnya.
Meskipun begitu, bukan serta merta Covid-19 akan berdampak langsung pada penyakit mental dan saraf dikarenakan dalam penelitian ini belum mencakup berbagai faktor internal dan eksternal pasien seperti kondisi ekonomi dan sosial, usia, kebiasaan, dan riwayat kesehatan lainnya. Berbagai faktor kompleks ini juga banyak berpengaruh pada penyakit psikis pasien Covid-19 dalam jangka panjang.
Kesehatan Mental termasuk Isu Nasional
Dikaitkan dengan keadaan di Indonesia, perlu diingat bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, di mana diagnosis positif Covid-19 dengan karantina yang lama dirawat di RS menjadi salah satu pendorong gejala mental dan syaraf ini terjadi. Stres berkepanjangan ditambah dengan banyaknya stigma negatif masyarakat pada pasien yang pernah terpapar, banyaknya pasien yang meninggal, terhambatnya kegiatan sosial dan ekonomi memberikan tekanan mental tambahan bagi masyarakat yang sembuh Covid-19. Berbagai tekanan ini mendorong ketakutan dan kekhawatiran yang menyebabkan depresi dan permasalahan kesehatan jiwa dan saraf pada pasien sembuh Covid-19. Dengan kondisi sosial dan penanganan yang kurang tepat, proses penyembuhan atau pasca penyembuhan menjadi semakin melambat sehingga produktivitas juga menurun dan berdampak pada aktivitas sosial dan ekonomi.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) melakukan survei terkait kesehatan mental masyarakat selama pandemi, dimana koresponden berasal dari berbagai wilayah terutama Jawa Barat dan DKI Jakarta yang mendominasi dengan total hampir 50%, ditambah dengan data dari wilayah lain. Swaperiksa pada 4010 responden menunjukkan sebanyak 64,8% mengalami masalah psikologis, di mana 71% dialami wanita dan 29% dialami pria.
Selanjutnya berdasarkan usia, rentan usia dari 17-29 dan lansia lebih dari 60 tahun lebih banyak terdampak dengan kondisi psikologis umum seperti cemas dan depresi ditemukan, dengan gejala utama yakni kekhawatiran serta gangguan tidur berlebihan. Meskipun koresponden kebanyakan bukan dari pasien sembuh Covid-19, namun hasil ini menjadi gambaran kesehatan mental masyarakat pada masa pandemi, yang kemungkinan akan lebih berisiko tinggi pada pasien yang pernah terpapar Covid-19.
Maka dari itu, riset lanjutan diperlukan untuk mengidentifikasi gejala dan diagnosis terutama untuk pasien sembuh Covid perlu untuk melihat metode pencegahan dan perawatan yang diperlukan kedepannya demi stabilitas kondisi sosial, kesehatan, dan keamanan manusia di Indonesia. Dalam membantu meredam kepanikan massa yang berlebihan, baik praktisi dan akademisi kesehatan, dibantu pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menghadapi isu kesehatan mental terutama dari pasien sembuh Covid-19 di masa pandemi ini.
Sumber:
Freund, Alexander. Banyak Mantan Pasien Covid-19 Derita Efek Masalah Psikis. DW. https://www.dw.com/id/covid-19-picu-efek-jangka-panjang-masalah-psikis/a-55575335. 2020.
Kelland, Kate. A Third of COVID Survivors Suffer Neurological or Mental Disorders: Study. Reuters. https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-brain-idUSKBN2BT2ZI. 2021.
PDSKJI, 5 Bulan Pandemi Covid-19 di Indonesia, PSDKJI, http://pdskji.org/home, 2020
Taquet, Maxime. dkk., 6-month neurological and psychiatric outcomes in 236 379 survivors of COVID-19: a retrospective cohort study using electronic health records. The Lancet Psychiatry. https://www.thelancet.com/journals/lanpsy/article/PIIS2215-0366(21)00084-5/fulltext. 2021.