Kepala CIA Bertemu Kepala Mata-Mata Rusia
Direktur CIA, William Burns dikabarkan telah bertemu dengan mitranya dari Rusia, Sergey Naryshkin, kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, di ibukota Turki, Ankara. Informasi ini juga kemudian dikonfirmasi oleh pihak Kremlin.
Menurut kantor berita TASS, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa “Negosiasi seperti itu benar-benar terjadi. Itu adalah inisiatif pihak Amerika.” Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan diskusi antara Burns dan Naryshkin pada 14 November 2022 adalah tentang konsekuensi dari penggunaan senjata nuklir.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebelumnya juga telah melakukan percakapan serupa dengan Presiden China Xi Jinping mengenai pengurangan ancaman perang nuklir di Ukraina. Tetapi pejabat AS yang berbicara kepada kantor berita Reuters mengatakan “[Burns] tidak melakukan negosiasi apa pun. Dia tidak membahas penyelesaian perang di Ukraina.”
“Dia menyampaikan pesan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dan risiko eskalasi stabilitas strategis,” kata pejabat AS itu yang menginginkan namanya dirahasiakan. Pembicaraan tersebut merujuk pada ancaman terselubung Moskow untuk menggunakan senjata atom ketika invasinya mulai mengalami kemunduran. “Dia juga mengangkat kasus warga AS yang ditahan secara tidak adil,” kata pejabat itu, menjelaskan berbagai penangkapan masyarakat sipil oleh Rusia.
Burns sendiri adalah mantan duta besar AS untuk Rusia yang dikirim ke Rusia pada tahun 2021 oleh Biden untuk memperingatkan Presiden Vladimir Putin tentang pembentukan pasukannya di sekitar Ukraina. Terkait pertemuan kedua pejabat tinggi itu, AS mengatakan pihaknya telah memberi tahu Ukraina dan mengatakan “Kami dengan tegas berpegang pada prinsip dasar kami: tidak ada apa-apa tentang Ukraina tanpa Ukraina.”
Bulan lalu, Biden menyatakan bahwa risiko “armageddon” nuklir berada pada level tertinggi sejak krisis rudal Kuba tahun 1962, sedangkan pejabat Rusia menginginkan agar invasi Rusia ke Ukraina disamakan dengan krisis tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa PBB tidak terlibat pada pembicaraan itu, namun mengapresiasinya dengan mengatakan “Sangat positif bahwa AS dan Rusia sedang melakukan pembicaraan karena itu merupakan perkembangan yang sangat relevan dalam kaitannya dengan masa depan, tetapi kami tidak terlibat,” kata Guterres ketika tengah berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali.
Dilansir dari The Moscow Times, CIA dikabarkan berusaha merekrut warga negara Rusia yang marah dengan jalannya perang Rusia di Ukraina. Direktur Operasi CIA, David Marlowe mencatat bahwa kegagalan Presiden Vladimir Putin untuk mencapai tujuan militer dan keamanannya dalam invasi sembilan bulan ke Ukraina telah memberi CIA peluang perekrutan yang berguna. Marlowe mengatakan “Dia [Putin] menyia-nyiakan setiap bagian dari itu” menjelaskan kerugian yang Rusia alami akibat tindakannya.