Presiden Korea Selatan Deklarasikan Darurat Militer
Pada 3 Desember 2024 pukul 22:22 waktu Korea (KST) Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mendeklarasikan darurat militer dalam sebuah pernyataan yang disiarkan dalam televisi. Dalam deklarasi nya Presiden Yoon menuduh partai oposisi di Majelis Nasional Korea Selatan sebagai kelompok anti negara dan sarang penjahat karena mereka berusaha memakzulkan pejabat publik serta memangkas anggaran yang penting bagi kelangsungan fungsi inti negara. Atas dasar tersebut Presiden Yoon menyatakan bahwa darurat militer diperlukan untuk membangun ulang dan mempertahankan kebebasan Korea Selatan dari elemen pro Korea Utara dan anti negara yang sedang berusaha untuk mengganti sistem negara. Setelah Presiden Yoon mendeklarasikan darurat militer Kepala Staf Angkatan Darat Korea Selatan merangkap sebagai Komandan Darurat Militer Park An-su mengeluarkan perintah darurat militer. Dalam perintah tersebut seluruh aktivitas politik dilarang sementara seluruh publikasi yang diterbitkan harus mendapatkan persetujuan dari komandan darurat militer.
Tidak lama setelah Presiden Yoon mendeklarasikan darurat militer, Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Woo Won Shik menyampaikan pernyataan darurat yang meminta seluruh anggota majelis untuk berkumpul dan menarik deklarasi darurat militer Presiden Yoon. Sementara itu anggota majelis dan Ketua Partai Demokrat Korea (DPK) Lee Jae-myung mengecam deklarasi tersebut sebagai aksi ilegal, inkonstitusional, dan anti-rakyat. Di sisi lain Ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) Han Dong-hoon, yang merupakan partai Presiden Yoon, juga mengecam deklarasi darurat militer dan berjanji untuk menghentikan aksi inkonstitusional tersebut dengan rakyat. Selain itu mantan presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam media sosial X/Twitter meminta pasukan militer yang berada di Majelis Nasional untuk tidak melawan rakyat dan bersiap untuk menghadapi krisis keamanan akibat deklarasi darurat militer yang inkonstitusional.
Dua jam setelah deklarasi darurat militer diumumkan, 190 dari 300 anggota Majelis Nasional telah berkumpul dalam gedung majelis untuk melakukan pemungutan suara agar deklarasi darurat militer Presiden Yoon dibatalkan. Dalam pemungutan suara tersebut seluruh anggota yang hadir sepakat untuk menarik deklarasi darurat militer. Setelah pemungutan suara rampung Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Woo Won Shik mendesak Presiden Yoon untuk segera menarik deklarasi darurat militer. Pada 4 Desember 2024 pukul 04:30 KST Presiden Yoon menarik deklarasi darurat militer. Akan tetapi tidak lama setelah Presiden Yoon menarik deklarasi tersebut beberapa anggota kabinetnya telah mengundurkan diri. Sementara itu anggota oposisi Majelis Nasional telah mengancam Presiden Yoon dan seluruh anggota kabinetnya untuk segera mengundurkan diri atau hadapi pemakzulan. Ancaman tersebut didukung oleh Konfederesi Serikat Pekerja Korea Selatan yang mengumumkan bahwa mereka akan mogok kerja hingga Presiden Yoon mengundurkan diri.