Amerika Serikat Kerahkan Sistem Rudal THAAD Ke Israel
Pada 13 Oktober 2024, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan rudal terminal high altitude area defense (THAAD) dan 100 prajurit ke Israel. Berdasarkan pernyataan dari Juru Bicara Pentagon Mayor Jendral (Mayjen) Patrick Ryder pengerahan ini diperintahkan oleh Presiden Joe Biden dan bertujuan untuk melengkapi sistem pertahanan udara terintegrasi Israel. Selain itu Mayjen Ryder juga menambahkan bahwa pengerahan THAAD merupakan bukti nyata dari komitmen Amerika Serikat untuk mempertahankan Israel dari serangan rudal balistik yang dilancarkan oleh Iran. Pengerahan THAAD ke Israel dilakukan setelah Iran meluncurkan ratusan rudal balistik terhadap Israel pada 13 April 2024 dan 1 Oktober 2024.
Menanggapi pengerahan sistem pertahanan canggih ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Seyed Abbas Aragchi mengeluarkan sebuah pernyataan di media sosial Twitter/X yang secara implisit mengancam pasukan Amerika Serikat yang dikerahkan ke Israel. Dalam pernyataan tersebut Menlu Seyed menyatakan bahwa pengiriman rudal THAAD ke Israel dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Menlu Seyed juga menambahkan bahwa Iran akan melindungi kepentingan nasional nya dengan segala cara. Sementara itu, Komandan Pasukan Udara Korps Garda Revolusioner Islam (IRGC) Brigadir Jendral (Brigjen) Amir Ali Hajizadeh menyampaikan Iran siap membalas serangan yang kemungkinan dilancarkan Israel. Brigjen Amir merupakan komandan IRGC yang bertanggung jawab atas serangan rudal balistik ke Israel pada 1 Oktober 2024. Serangan ini dianggap sukses dan Brigjen Amir dianugerahkan medali Order of Fat’h (Penaklukan) oleh Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Ali Khamenei pada 6 Oktober 2024.
Sistem Rudal THAAD merupakan sebuah sistem pertahanan yang dikembangkan oleh Amerika Serikat untuk menangkal serangan rudal balistik jarak pendek dan menengah dari ketinggian. Sistem pertahanan anti rudal ini merupakan pelengkap dari sistem artileri pertahanan udara (arhanud) MIM-104 Patriot yang saat ini telah dipensiunkan oleh Israel. Sistem ini memiliki kemampuan menghancurkan sasaran sejauh 93-124 mil (150-200 km) dan memerlukan sekitar 95 prajurit untuk mengoperasikannya. Pengerahan THAAD ke Israel bukan hal baru karena pada tahun 2019 Amerika Serikat juga mengerahkan baterai THAAD ke negara tersebut berpatisipasi dalam latihan bersama pertahanan udara terintegrasi (IADS).