Prabowo Subianto, presiden terpilih Indonesia, dijadwalkan bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing pada hari Senin 1/4/2024 untuk pembicaraan tingkat tinggi, hanya kurang dari dua bulan setelah memenangkan pemilihan umum. Prabowo melakukan kunjungan atas undangan Xi untuk membahas hubungan dua arah.
Sebaliknya, Jokowi, seperti yang dikenal sebagai pemimpin Indonesia saat ini, tidak bepergian ke luar negeri sebagai presiden terpilih sebelum dilantik. Tetapi kunjungan pertama Jokowi setelah dilantik adalah ke Tiongkok, untuk pertemuan puncak tahunan Perekonomian Kerjasama Asia-Pasifik (APEC) pada tahun 2014 dan selanjutnya berkunjung hingga enam kali hingga tahun 2023.
Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama dekade terakhir karena sumber daya alamnya seperti batu bara dan nikel membantu menggerakkan ekonomi terbesar kedua di dunia. Tiongkok juga telah mengalirkan miliaran dolar ke proyek infrastruktur dan industri Indonesia, termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung.
Selain itu Prabowo juga akan mengunjungi Jepang pada 2 hingga 3 April, di mana ia dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Fumio Kishida dan pejabat lainnya. Jepang dan Indonesia merupakan mitra strategis komprehensif yang berbagi prinsip dan nilai-nilai fundamental, dan diharapkan kunjungan Prabowo akan memperkuat kerja sama bilateral yang erat dalam berbagai bidang, kata Hayashi dalam konferensi pers rutin.
Pada tahun 2021, Prabowo dan menteri luar negeri Indonesia Retno Marsudi menandatangani kesepakatan untuk memfasilitasi transfer peralatan pertahanan dalam pertemuan dengan rekan-rekan Jepang mereka, karena Jepang berusaha memperluas kerja sama militer dan ekonomi dengan negara-negara Asia Tenggara untuk menandingi Tiongkok. Jepang dan Indonesia pada bulan Desember mencapai kesepakatan lain untuk menghapus lebih banyak hambatan perdagangan.
Prabowo, yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan Indonesia, secara luas dianggap oleh para analis mendapat dukungan dari Jokowi, yang bertaruh pada mantan rival politiknya yang kini menjadi sekutu untuk menjaga warisan politiknya. Tetapi masih harus dilihat bagaimana Prabowo akan menavigasi isu-isu lain, termasuk persaingan pengaruh antara Tiongkok dan Amerika Serikat di Asia Tenggara.
Prabowo sebelumnya mengatakan Indonesia berkomitmen pada kebijakan non-blok dan akan menjaga hubungan baik dengan Tiongkok dan Amerika Serikat. Klaim luas Tiongkok di Laut China Selatan juga mungkin menjadi ujian bagi kepemimpinannya, meskipun klaim bersama kedua negara di sana belum menjadi sengketa yang keras seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir antara Tiongkok dan Filipina.