Berita tentang pertukaran tahanan tampaknya akan segera terjadi antara AS dan Iran. Untuk pertama kalinya, Amerika Serikat mengakui bahwa, sebagai bagian dari perjanjian tersebut, mereka akan membebaskan lima warga negara Iran yang namanya disahkan oleh pemerintah Iran.
Pengakuan Amerika Serikat terhadap perjanjian pembebasan lima warga Iran terungkap dalam pernyataan resmi Departemen Luar Negeri yang dikirimkan kepada VOA, Senin malam (11 September). Beberapa jam sebelumnya, kantor berita Barat melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah memberi tahu Kongres tentang tindakan yang akan diambil.
Pada tanggal 10 Agustus, Amerika Serikat dan Iran mengonfirmasi bahwa, sebagai bagian dari perjanjian penahanan, pemerintah Iran juga akan membebaskan lima warga negara Amerika yang menurut Washington ditahan secara ilegal oleh Teheran.
“Seperti yang kami nyatakan sebelumnya, Amerika Serikat telah setuju untuk mengizinkan transfer dana Iran sebesar USD6 miliar atau sekitar Rp92,2 triliun di Korea Selatan ke rekening terbatas yang disimpan di lembaga keuangan di Qatar, serta pembebasan lima warga negara Iran yang saat ini ditahan di Amerika. Dana puluhan triliun rupiah tersebut merupakan bagian dari sanksi pembekuan dana AS ke Iran. Selain itu, hal ini dilakukan untuk memfasilitasi pembebasan lima warga Amerika yang ditahan di Iran,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Misi Iran untuk PBB di New York juga mengkonfirmasi nama lima warga Iran yang diperkirakan akan dibebaskan melalui pertukaran tahanan. Nama-nama tersebut pertama kali diberitakan situs berita Al-Monitor pada Senin pagi.
Lima warga negara Iran yang disebutkan oleh Iran adalah Kaveh Lotfolah Afrasiabi, Mehrdad Ansari, Amin Hasanzadeh, Reza Sarhangpour Kafrani, dan Kambiz Attar Kashani. Mereka termasuk di antara 11 warga Iran yang pertama kali diidentifikasi dalam laporan tanggal 24 Agustus sebagai nama-nama potensial pertukaran tahanan AS-Iran.
Ketika dikonfirmasi apakah lima orang yang diidentifikasi oleh Iran telah dibebaskan, juru bicara Departemen Luar Negeri menolak berkomentar lebih lanjut. Kelimanya ditangkap atas tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran atau memberikan dukungan ilegal lainnya kepada Teheran.
Kantor berita resmi Iran IRNA pada hari Senin mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani yang mengatakan pertukaran tahanan diperkirakan akan terjadi “dalam waktu dekat.”
Meskipun pertukaran tahanan ini menjadi langkah baru memperbaiki hubungan AS-Iran, namun hubungan kedua negara masih jauh dari normalisasi hubungan. Selain itu, permusuhan ini dipicu oleh isolasi politik dan penerapan sanksi ekonomi terhadap Iran. Hubungan diplomatik antara Washington dan Teheran memburuk secara signifikan setelah Revolusi Islam Iran tahun 1979. Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mungkin bersedia menyetujui kesepakatan terbatas dengan “setan besar”, meskipun masyarakat Iran marah karena kondisi ekonomi yang memburuk. Istilah “setan besar” digunakan Iran untuk menyebut AS, sedangkan AS menggambarkan Iran sebagai sponsor utama terorisme.