Kereta pribadi milik Kim Jong Un telah memasuki Rusia untuk pertemuan mendatang yang sangat diawasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Perkembangan ini datang di tengah peringatan dari Amerika Serikat bahwa kedua pemimpin tersebut mungkin mencapai kesepakatan dalam perjanjian senjata.
Kereta tersebut terlihat bergerak ke utara melalui Primorsky Krai di wilayah Timur Rusia, seperti yang dilaporkan oleh agensi berita negara Rusia RIA. Kementerian Pertahanan Korea Selatan percaya bahwa Kim Jong Un memasuki Rusia awal pagi hari Selasa, 12 September 2023 waktu setempat. Sebuah video yang dibagikan oleh Russia Today pada 11 September dan diverifikasi oleh CNN menunjukkan kereta Kim berada di dekat perbatasan Rusia-Korea Utara di sepanjang Sungai Tumen.
Para analis melihat pertemuan antara Kim dan Putin ini sebagai perkembangan yang signifikan, menghadirkan dua pemimpin yang semakin terisolasi di panggung global. Di satu sisi, Rusia sangat membutuhkan pasokan baru amunisi dan persenjataan setelah lebih dari 18 bulan konflik di Ukraina telah sangat menguras sumber daya militernya. Sementara itu, Korea Utara, yang telah menghadapi sanksi internasional selama bertahun-tahun karena program senjata nuklirnya, menghadapi kekurangan uang tunai, makanan, dan teknologi rudal.
Pertemuan ini berpotensi memberikan akses kepada Pyongyang untuk senjata yang dilarang oleh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama untuk program rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir. Pemerintah AS mengumumkan pekan lalu bahwa negosiasi mengenai perjanjian senjata antara Rusia dan Korea Utara sedang berlangsung aktif, dan pembicaraan tambahan dapat terjadi karena Rusia mencari sumber-sumber baru untuk senjata yang akan digunakan dalam konfliknya di Ukraina.
Menurut agensi berita Korea Utara KCNA, Kim Jong Un meninggalkan ibu kota, Pyongyang, pada sore hari Minggu, 10 September 2023 didampingi oleh pejabat partai tinggi, anggota pemerintah, dan personel angkatan bersenjata. Kedua negara tidak mengungkapkan waktu atau lokasi persis pertemuan tersebut. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara akan menjadi fokus utama pertemuan tersebut, yang akan melibatkan pembicaraan antara kedua delegasi. Pembicaraan diperkirakan akan mencakup “area yang sensitif,” dan makan malam resmi telah direncanakan sebagai penghormatan kedatangan Kim.
Kedatangan Kim di Rusia menandai perjalanan ke luar negeri yang langka bagi pemimpin salah satu negara yang paling terisolasi di dunia, dan ini merupakan kunjungan luar negeri pertamanya sejak pandemi COVID-19 menyebabkan penutupan perbatasan Korea Utara. Seperti pada tahun 2019, Kim melakukan perjalanan ke Rusia menggunakan kereta hijau khasnya, yang telah menjadi simbol isolasi dan kerahasiaan Korea Utara, mengikuti jejak kakeknya, Kim Il Sung, dan ayahnya, Kim Jong Il.
Peringatan dari Washington mengenai potensi hasil pertemuan Kim-Putin datang setelah Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli untuk membujuk Korea Utara agar menjual amunisi artileri kepada Moskow. Penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, memperingatkan bahwa Korea Utara akan “membayar konsekuensinya” jika ia masuk ke dalam perjanjian senjata dengan Rusia, meskipun ia tidak memberikan rincian mengenai konsekuensinya.
Korea Utara sudah berada di bawah sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan AS karena program senjatanya, tetapi Kim terus memajukan program rudal balistiknya dalam beberapa tahun terakhir, menguji puluhan rudal, termasuk yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat. Jika Kim berhasil mendapatkan teknologi dari Rusia, yang telah menjadi pemimpin lama dalam teknologi rudal nuklir, itu akan secara signifikan memperkuat program senjatanya dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemimpin Barat.
Sesampainya di Rusia, pemimpin Korea Utara tersebut memulai kunjungannya ke Rusia dengan bertemu dengan para pejabat senior pada hari Selasa waktu setempat. Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diperkirakan akan bertemu paling cepat Rabu, 13 September 2023 pagi waktu setempat, menurut pembawa acara salah satu program paling populer di televisi pemerintah Rusia.