Pemerintah Iran mengakui untuk pertama kalinya pada hari awal November bahwa mereka telah mengirim sejumlah pesawat tak berawak ke Rusia beberapa bulan sebelum dimulainya invasi Kremlin ke Ukraina.
Pernyataan oleh menteri luar negeri Iran, Hossein Amirabdollahian muncul setelah penyangkalan selama berbulan-bulan oleh Iran bahwa mereka telah memasok Rusia dengan senjata untuk digunakan di Ukraina, dengan mengatakan “belum dan tidak akan” melakukannya. Walaupun begitu, Amirabdollahian tidak mengatakan jika drone yang dipasok ke Moskow adalah jenis yang membawa bahan peledak.
“Beberapa negara barat menuduh Iran membantu perang di Ukraina dengan menyediakan drone dan rudal ke Rusia. Bagian tentang rudal sepenuhnya salah. Bagian tentang drone benar, kami memang menyediakan drone dalam jumlah terbatas ke Rusia pada bulan-bulan sebelum dimulainya perang di Ukraina,” kata Amirabdollahian kepada wartawan di Teheran dilansir dari CNN.
Drone yang dapat meledak dengan sendirinya telah memainkan peran penting dalam konflik sejak Rusia meluncurkan invasi pada akhir Februari. Mereka mampu berputar-putar selama beberapa waktu di area yang diidentifikasi sebagai target potensial dan menyerang aset musuh setelah teridentifikasi.
Rusia telah meluncurkan serangkaian serangan pesawat tak berawak di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, menyerang infrastruktur sipil yang vital dan menebar teror di kota-kota Ukraina yang jauh dari garis depan perang. Pejabat Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah menembak jatuh lebih dari 300 drone Iran.
Pejabat dari negara barat yang memantau dengan cermat program senjata Iran juga mengatakan kepada CNN bahwa Iran sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak drone serang, bersama dengan rudal balistik jarak pendek darat-ke-darat, ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya melawan Ukraina.
Pengiriman senjata terakhir dari Iran ke Rusia termasuk sekitar 450 drone, kata para pejabat, yang telah digunakan Rusia untuk menimbulkan efek mematikan di Ukraina.
Walaupun begitu, Amirabdollahian mengklaim Teheran telah mencapai kesepakatan dengan Ukraina untuk meninjau bukti bahwa Rusia telah menggunakan drone Iran dalam perang. “Kami setuju dengan menteri luar negeri Ukraina untuk memberi kami dokumen apa pun yang mereka miliki bahwa Rusia menggunakan pesawat tak berawak Iran di Ukraina,” katanya, seraya menambahkan bahwa delegasi Iran telah merencanakan untuk bertemu dengan pejabat Ukraina di Eropa untuk membahas masalah tersebut, tetapi itu pertemuan itu dibatalkan oleh Kyiv.
“Kami memiliki janji seperti itu dua minggu lalu di negara Eropa, delegasi militer dan politik pergi ke negara Eropa itu, tetapi sayangnya pada menit terakhir delegasi Ukraina tidak hadir karena tekanan dari AS dan beberapa negara Eropa, khususnya. Jerman,” tambah Amirabdollahian.
“Tentu saja, jika terbukti bahwa Rusia menggunakan drone Iran dalam perang melawan Ukraina, kami tidak akan acuh terhadap masalah ini,” kata Amirabdollahian, mengisyaratkan bahwa Iran tidak mengetahui bahwa dronenya disalahgunakan oleh Rusia. “Posisi kami mengenai perang di Ukraina adalah berusaha untuk menghentikan perang, mengembalikan para pihak ke negosiasi, dan mengembalikan orang-orang yang terlantar ke rumah mereka,” lanjutnya.