Setelah mendapat hujanan sanksi dari Barat, giliran Rusia membalas sanksi ke Barat dan Amerika Serikat. Sebelumnya, selain sanksi pembekuan akun bank, AS juga memberikan sanksi pada individu atau warga negara Rusia yang dinilai berperan bahkan berkaitan dengan kejahatan kemanusiaan.
Sebagai balasan, Rusia menyatakan sudah membuat daftar elit politik yang dibatasi izinnya untuk masuk ke Rusia. Mulai dari Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanda Justin Trudeau, hingga Sekretaris Pertahanan AS Llyod Austin masuk ke daftar tersebut. Selain itu, anak Joe Biden hingga kandidat presiden terdahulu yakni Hillary Clinton juga dilarang masuk ke Rusia. Selain pelarangan masuk, beberapa aset pribadi di Rusia juga turut dibekukan.
Sanksi yang dijatuhkan merupakan respon atas sanksi yang sebelumnya sudah dijatuhkan oleh AS ke Rusia karena invasi Rusia ke Ukraina. Rusia mengatakan bahwa sanksi ini menjadi hasil dari “Russophobic” atau pandangan anti-Rusia dari para pejabat AS dan Barat.
Namun, sanksi ini dinilai sebagai tindakan simbolis karena Menlu Rusia menyatakan bahwa Rusia masih memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut. Terutama dengan kondisi saat ini, Rusia menginginkan adanya diplomasi dengan para petinggi negara Barat.
Tanggapan AS dan Kanada terkait sanksi masuk Rusia
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, menyatakan tidak ada dari petinggi AS yang berencana berkunjung ke Rusia, dan kami tidak memiliki akun bank yang bisa diakses di Rusia. Psaki menekankan yang penting saat ini adalah percakapan dan dialog dengan Rusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Psaki menilai sanksi tersebut tidak memiliki dampak sama sekali, bahkan Psaki sempat mengejek pejabat Rusia yang salah menyebut nama presiden Biden. Hal ini dikarenakan Rusia hanya menyebutkan Presiden Joseph Robinette Biden (ayah presiden Joe Biden). Padahal nama resmi presiden Joe Biden adalah Joseph Robinette Biden Jr.
“Pertama-tama saya perhatikan bahwa Presiden Biden adalah seorang ‘junior’, jadi mereka mungkin telah memberi sanksi kepada ayahnya, semoga dia beristirahat dengan tenang,” kata Psaki.
Hillary Clinton juga turut berkomentar dengan menilai sanksi tersebut, “Saya ingin berterima kasih kepada Akademi Rusia untuk Penghargaan Prestasi Seumur Hidup ini.”
Di sisi lain, Menlu Kanada Melanie Joy menyatakan “Presiden Putin membuat pilihan untuk melanjutkan invasi ilegal dan tidak dapat dibenarkan. Dia juga dapat membuat pilihan untuk mengakhiri perang dengan segera mengakhiri kekerasan yang tidak masuk akal dan menarik pasukannya.” Joly