Covid-19 masih menjadi permasalahan di tahun 2022 ini. Termasuk juga di Indonesia yang saat ini sedang mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron.
Berbagai wilayah negara, baik negara di Eropa maupun Asia sedang mengalami puncak kasus Covid-19. Maka dari itu, penanganan, pemeriksaan, dan penyebaran vaksin virus Covid-19 menjadi aspek penting.
Tidak hanya berkaitan dengan dampak karena Covid-19, namun dalam pelaksanaan penanganan Covid-19 juga masih mengalami kendala. Proses vaksin terhambat tingkat kepercayaan sosial politik, kepercayaan pada pemerintah, penyebaran misinformasi, termasuk juga diskriminasi akses vaksin.
Tidak hanya terdapat diskriminasi pada masyarakat umum, namun juga tenaga kesehatan yang membantu proses pemulihan kesehatan Covid-19 mengalami diskriminasi.
Kondisi ini terjadi, di mana puluhan staf Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengirim keluhan adanya rasisme dan kekerasan di kantor wilayah WHO di Asia-Pasifik.
Pimpinan kantor WHO dari Jepang dituduh rasis
Kepala WHO di wilayah Pasifik Barat di Manila, Dr. Kasai Takeshi, diduga melakukan tindakan rasis serta menyebarkan informasi sensitif kepada negara asalnya, Jepang.
Para staf kantor menuduh Takeshi sebagai pimpinan rasis, tidak etis, dan tindakan kasar yang menyalahi nilai dan upaya WHO mengatasi pandemi Covid-19. Staf kantor merasa lingkungan kerja sangatlah buruk, dan juga mendukung tindakan perundungan.
Keluhan internal terkait tuduhan ini dikirimkan melalui surat elektronik di bulan Oktober 2021 lalu. Seorang staf anonim mengirimkannya ke jajaran pimpinan dan agensi media Associated Press (AP).
Dalam surat tersebut, lebih dari tiga puluh staf, baik yang masih bekerja maupun keluar dari kantor WHO Asia Pasifik tersebut terlibat dalam penulisan surat keluhan tersebut.
Staf AP juga menerima rekaman suara saat rapat, di mana Takeshi merendahkan staf berdasarkan kewarganegaraan mereka.
Staf menilai penanganan Covid-19 di wilayah negara Pasifik bisa semakin terhambat karena adanya rasa inferior budaya, ras, dan tingkat sosial ekonomi negara satu dengan negara lainnya.
Dalam kasus rasisme ini, staf menilai pimpinan dari Jepang tersebut merendahkan masyarakat dari wilayah Asia lain.
Namun, Takeshi menolak semua tuduhan baik rasisme dan tindakan tidak etis.
Pentingnya kesetaraan akses vaksin Covid-19
Meskipun belum terbukti, namun penyalahgunaan kekuasaan berdampak buruk pada penanganan Covid-19.
Bukan hanya mengenai kepentingan satu negara, namun imunitas global terkait Covid-19 perlu dicapai bersama.
Selain itu, risiko terpapar Covid-19 tidak hanya dijangkit oleh warga negara dari wilayah negara maju, namun juga dari wilayah negara miskin dan berkembang.