2 Kapal Perang Inggris Menuju Laut China Selatan
Inggris mengonfirmasi akan secara permanen mengirimkan dua kapal perang ke wilayah Indo-Pasifik, menyusul tensi politik keamanan antara China dan aliansi Inggris yakni Amerika Serikat (AS) dan Jepang di Laut China Selatan (LCS).
Rencana ini ditetapkan setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dan Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi bertemu Selasa (20/7) di Tokyo untuk membahas kerjasama keamanan kedua negara, terutama berkaitan dengan isu LCS dan Taiwan.
Terlebih, baru-baru ini secara terbuka Partai Komunis China mengunggah video yang secara terang-terangan memperingatkan Jepang jika berani turut campur atas isu Taiwan. China menyatakan bersiap merespon dengan nuklir dan berperang secara total jika Jepang mengabaikan peringatan ini.
Video ini lalu dihapus oleh chanel Partai Komunis China, namun rekamannya sudah tersebar luas di internet.
Secara umum, China menyatakan akan menyerang dengan bom nuklir secara berkelanjutan hingga Jepang menyatakan menyerah. Peringatan ini tidak bisa diabaikan, mengingat tindakan China yang agresif dan tidak bisa diprediksi bisa mengancam keamanan nasional dan regional di Asia. Apalagi mengingat Jepang memiliki sejarah yang buruk terkait bom nuklir pada masa perang dunia lalu.
Kapal Inggris dan Kehadiran Militer Inggris di Asia
Ben Wallace mengatakan rencana ini akan dilaksanakan setelah kapal induk dan kapal pengawal Ratu Elizabeth berlayar ke Jepang bulan September nanti melalui LCS.
Ratu Elizabeth dan kapal pengawalnya akan berpencar lalu mendekat ke pangkalan laut Jepang dan AS. Kapal induk Inggris yang membawa jet F-35B akan berlabuh di Yokosuka, markas komando Jepang dan AS.
Kapal Royal Navy generasi kedua yang diturunkan bernama HMS Spey dan Tamar tersebut masuk ke kelas River. Kapal-kapal ini sudah memiliki program operasional laut dan kapabilitas andal karena pernah digunakan untuk menjaga keamanan maritim di Inggris.
Dengan berdasar pada “kebebasan navigasi,” Inggris menyatakan akan menghormati China, sebagaimana jika China menghormati Inggris yang bertindak sesuai hukum laut internasional, guna memperkuat dan mendukung keamanan regional aliansinya.