April 2021, Kematian Akibat COVID-19 Mencapai 3 Juta Jiwa!
Setelah menginfeksi lebih dari 140 juta orang di seluruh dunia, pada sabtu (17/04) angka kematian akibat pandemi COVID-19 tercatat telah melewati 3 juta jiwa. Hal ini sekali lagi memperlihatkan bahwa pandemi mengancam kehidupan dan mampu memakan korban jiwa sama seperti pandemi-pandemi sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh The New York Times dan John Hopkins University, korban jiwa terbanyak sejauh ini berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah kematian melebihi 550,000 jiwa. AS diikuti oleh Brazil dan total korban jiwa lebih dari 378,000 jiwa dan India dengan lebih dari 183,000 jiwa.
Sejak pertama kali mewabah dan teridentifikasi di Kota Wuhan, China, COVID-19 memang telah menyebabkan banyak kematian khususnya pada kelompok lansia. Gejala awal virus ini ketika terindetifikasi berupa pneunomia dan gangguan saluran napas lainnya. Tentunya hal ini karena virus tersebut masih termasuk dalam kelompok virus yang menyerang pernapasan. Namun tidak hanya sampai disitu saja, seiring dengan mutasi dan kemampuannya beradaptasi gejala dari COVID-19 saat ini tidak hanya seputar pernapasan. Dalam beberapa kasus lanjutan, gejala COVID-19 ditemukan bahwa terdapat banyak pasien yang mengalami mual dan muntah bahkan sampai sakit kepala yang ekstrem yang kemudian menyebabkan kematian meningkat.
Negara-negara telah mengupayakan banyak hal untuk menekan angka kematian. Pertama-tama yang perlu ditekan adalah angka peluaran seperti kebijakan lockdown ketat yang dilakukan oleh pemerintah China dan Inggris untuk menekan angka penularan. Selain itu ada kebijakan pembatasan aktivitas-aktivitas seperti pendidikan, perkantoran dan aktivitas pertemuan dibatasi agar angka penularan menurun. Walaupun demikian, angka kematian tetap meningkat yang diprediksi terjadi karena mutasi COVID-19 yang masih terus berlangsung. Tahun ini, vaksin untuk covid-19 telah tersedia. Beberapa negara bahkan telah melakukan vaksinisasi sejak bulan Desember 2020 dan saat ini vaksinisasi hampir dilakukan oleh semua negara. Proses vaksinisasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan dampak dan menekan angka kematian.