PM China Serukan Keterbukaan Dagang di Tengah Ketidakstabilan Global
[23/03] Perdana Menteri China Li Qiang mengimbau negara-negara untuk lebih terbukadalam perdagangan guna menghadapi meningkatnya ketidakstabilan global. Pernyataan ini disampaikan dalam Forum Pembangunan China di Beijing, yang dihadiri oleh puluhan CEO asing dan Senator AS Steve Daines.
Dalam forum tersebut, Li menekankan pentingnya keterbukaan pasar dan kerja samaekonomi untuk mengatasi risiko dan tantangan global. Forum ini sekaligus menjadi ajangbagi Beijing untuk menarik lebih banyak investasi asing di tengah ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat.
Beberapa CEO global yang hadir yakni Tim Cook (Apple), Cristiano Amon (Qualcomm), Pascal Soriot (AstraZeneca), dan Amin Nasser (Saudi Aramco). Sebagian dari mereka juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada akhir pekan ini.
Dalam pernyataannya, Li menyatakan bahwa China akan terus menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih aktif, memperkuat penyesuaian siklus ekonomi, serta memperkenalkan kebijakan tambahan jika diperlukan. Ia juga berharap para pelaku bisnis dapat menjadi pendukung globalisasi serta menolak proteksionisme dan kebijakan unilateral.
Adapun diduga akibat ketegangan antara Washington dan Beijing, jumlah eksekutif AS yang hadir dalam forum tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Disamping itu, Senator Daines, yang dikenal sebagai pendukung kuat Donald Trump, juga bertemu denganWakil Perdana Menteri He Lifeng dalam kunjungan pertamanya ke China sejak Trump kembali menjabat
Pemerintah China terus berupaya meningkatkan investasi asing dengan memperkenalkan berbagai kebijakan baru. Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat Kementerian PerdaganganChina telah bertemu dengan eksekutif dari perusahaan besar seperti Vale, Airbus, PepsiCo, Procter & Gamble, Honeywell, dan Swire. Langkah ini dilakukan setelah data menunjukkan bahwa investasi langsung asing di China mengalami penurunan terbesar sejak krisiskeuangan 2008.
Sebagai bagian dari strategi ekonominya, China juga berkomitmen untuk meningkatkan konsumsi domestik dan memperkuat ketahanan sektor teknologi di tengah persaingan dagang yang semakin ketat dengan Amerika Serikat.