Pemimpin oposisi Kenya, Raila Odinga, mengumumkan penangguhan aksi protes anti-pemerintah setelah beberapa hari terjadi bentrokan dan kekerasan antara para pengunjuk rasa dan aparat keamanan. Dalam sebuah pernyataan pada Senin (3/4), Odinga mengatakan bahwa ia memutuskan untuk menangguhkan protes “untuk kepentingan perdamaian” dan memberikan kesempatan bagi pemerintah yakni Presiden William Ruto untuk menangani masalah yang menjadi kekhawatiran oposisi.
Protes yang dimulai pada pekan lalu dipicu oleh partai Odinga, National Super Alliance (NASA), yang menuntut reformasi pemilu dan pemilihan presiden baru. Selain itu, ribuan masyarakat juga memprotes kenaikan harga bahan pokok dan tuntutan reformasi pemilihan serta pengusutan dugaan kecurangan dalam pemilihan umum yang diselenggarakan tahun lalu. Namun, tindakan kekerasan selama demonstrasi berujung pada korban jiwa dan luka-luka yang tidak dapat dihindari.
Dilansir dari VoA, demonstrasi tersebut dengan cepat berubah menjadi kekerasan, dengan polisi menggunakan gas air mata, meriam air, dan amunisi tajam untuk membubarkan pengunjuk rasa. Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan tersebut.
Pemerintah menuduh oposisi menghasut kekerasan dan telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan mentoleransi adanya kerusuhan lebih lanjut.
Odinga, yang telah memperdebatkan hasil pemilihan presiden tahun 2022, mendukung aksi protes damai dan menuduh pemerintah melakukan kecurangan dalam pemilihan tersebut.
Penangguhan aksi protes terjadi setelah beberapa organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Afrika, meminta ketenangan dan dialog antara pemerintah dan oposisi.
Odinga mengatakan bahwa ia tetap berkomitmen untuk perjuangan demokrasi dan menginginkan reformasi pemilihan di Kenya. Ia menekankan penangguhan aksi protes ini hanya sementara. Ia meminta para pendukungnya untuk tetap waspada dan terus mendorong perubahan melalui cara yang damai.
Di sisi lain, Presiden Ruto menyatakan akan mendorong reformasi bipartisan untuk komisi pemilihan.