Prabowo Bertemu Perwakilan Industri Pertahanan Turki
Pada 26 Agustus 2024, menteri pertahanan dan presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan presiden dari Sektretariat Industri Pertahanan Turki (SSB), Haluk Gorgun, di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk membahas tentang kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan Turki. Sebelumnya pada tanggal 23, Prabowo bertemu dengan menteri pertahanan Turki, Yasar Guler, untuk mendiskusikan tentang penguatan kerja sama pertahanan antara Turki dan Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan transfer of knowledge untuk mengembangkan kapasitas dari industri pertahanan Indonesia dengan berbagai inisiatif seperti program beasiswa dan kursus Bahasa Turki untuk mahasiswa Indonesia.
Pertemuan antara Prabowo dan Gorgun disambut baik oleh Turki karena dalam pertemuan tersebut, Gorgun mengumumkan bahwa Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Roketsan dan Aselsan untuk membeli berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) canggih. Dalam perjanjian ini, Indonesia akan mendapatkan alutsista seperti radar empat dimensi CENK dan sistem pengendali tembakannya, remote weapons station (RWS) SARP, sistem pertahanan udara SUNGUR, rudal penjelajah CAKIR, dan glide bomb MAM-L yang dapat dipandu dengan menggunakan laser. Selain itu, perjanjian ini juga mencakup perbaikan, modernisasi, dan pemeliharaan alutsista. Menanggapi perjanjian ini, presiden SSB Haluk Gorgun menyampaikan apresiasi terhadap Prabowo dan menyatakan bahwa perjanjian ini merupakan momen bersejarah yang menunjukan hubungan erat yang dimiliki oleh Indonesia dan Turki.
Penandatanganan kerja sama ini merupakan bukti dari komitmen Prabowo untuk meningkatkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki karena sebelumnya pada 31 Juli 2024, Prabowo mengunjungi Presiden Erdogan dan menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara dalam sektor pertahanan. Indonesia sendiri sudah menganggap Turki sebagai sebuah mitra istimewa dalam pengembangan industri pertahanan dengan penandatanganan dokumen kerja sama industri pertahanan pada tahun 2010 dan pertemuan kerja sama yang sudah dilaksanakan secara rutin sejak 2012. Saat ini, Indonesia dan Turki sedang berusaha untuk meningkatkan kerja sama pertahanan nya dengan memperluas cakupan kerja sama tersebut ke sektor pertahanan lain seperti joint development pesawat tempur generasi ke-5 KAAN dan kapal fregat, modernisasi tank Leopard 2 yang dioperasikan militer kedua negara, dan pengembangan drone.