Masih berkaitan dengan perang genosida dan kekerasan di Tepi Barat yang meningkat sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. Baru-baru ini Hamas mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom di Tel Aviv pada hari Minggu (17/08) malam, yang menurut pihak berwenang Israel mengakibatkan kematian tersangka penyerang dan melukai seorang warga sipil yang sedang berjalan di sekitar lokasi kejadian.
Kelompok bersenjata ini menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan “operasi syahid” yang dilakukan dengan berkoordinasi dengan Jihad Islam Palestina. Hamas juga memperingatkan bahwa serangan-serangan bunuh diri akan “kembali meningkat” jika Israel melanjutkan apa yang mereka sebut sebagai “pembantaian” warga Palestina.
Pejabat resmi Israel konfirmasi serangan
Polisi Israel dan dinas keamanan dalam negeri Shin Bet mengkonfirmasi bahwa ledakan yang terjadi di Jalan Lehi di Tel Aviv selatan adalah serangan teroris yang melibatkan alat peledak yang kuat. Ledakan itu terjadi sekitar satu jam setelah Menteri Luar Negeri AS tiba di kota itu untuk mengadvokasi gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera. Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria paruh baya membawa tas ransel yang penuh sesaat sebelum ledakan terjadi.
Paramedis Magen David Adom menemukan seorang pria berusia 50-an meninggal di sekitar lokasi kejadian. Seorang pengamat berusia 33 tahun, yang terluka akibat pecahan peluru, dirawat dan dibawa ke rumah sakit setempat. Komandan Polisi Distrik Ayalon, Haim Bublil, mengatakan bahwa beruntung bom tersebut tidak meledak di area yang lebih ramai, yang dapat mengakibatkan lebih banyak korban jiwa. Identitas penyerang masih belum diketahui, namun polisi menduga ia adalah warga Palestina.
Komandan Distrik Tel Aviv memimpin penilaian situasi khusus dengan semua unit investigasi dan unit pendukung, memerintahkan peningkatan tingkat kewaspadaan dan pencarian yang meluas di seluruh wilayah Tel Aviv. “Kepolisian Israel terus menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di area-area yang ramai, bekerja sama dengan unit-unit khusus dan sukarelawan tim tanggap darurat untuk memastikan keamanan publik. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan melaporkan setiap orang atau benda yang mencurigakan kepada Kepolisian Israel dengan menghubungi saluran telepon darurat nomor 100,” tambah kepolisian setempat.
Dalam insiden terpisah, seorang pria Palestina membunuh seorang penjaga keamanan Israel di sebuah kawasan industri dekat pemukiman Kedumim di Tepi Barat bagian utara yang diduduki. Korban, Gideon Perry, 38 tahun, dipukul dengan palu oleh seorang buruh yang kemudian mencuri senjata apinya dan melarikan diri. Mayor Jenderal Avi Bluth menggambarkannya sebagai “serangan teroris yang sangat serius,” dan pasukan secara aktif mengejar pelaku. Tidak ada kelompok bersenjata Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang terjadi tiga hari setelah pemukim Israel melakukan serangan mematikan di sebuah desa Palestina di dekatnya.