Israel melancarkan serangan udara di pelabuhan Laut Merah Hodeidah, wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, hanya sehari setelah sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh kelompok tersebut menghantam Tel Aviv. Serangan ini dilakukan menggunakan rudal dari jet tempur militer Israel jenis F-15 dan pesaar siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS).
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa negaranya ingin mengirim pesan kepada pasukan Houthi. Kantor berita yang terkait dengan Houthi mengatakan sedikitnya tiga orang tewas dan 87 orang lainnya terluka, di mana banyak di antaranya menderita luka bakar parah.
Pelabuhan ini memainkan peran penting dalam perekonomian Yaman dan menjadi tempat penyimpanan bahan bakar untuk kepentingan masyarakat setempat. Namun, Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan sebelumnya bahwa pelabuhan tersebut merupakan tempat penyimpanan pasokan utama bagi Iran untuk menyalurkan senjata ke sekutu Houthi, yang telah menembakkan lebih dari 200 rudal dan pesawat tak berawak ke Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman sebelum rudal tersebut menyeberang ke wilayah udara Israel. Houthi, yang didukung oleh Iran, sebelumnya juga menyatakan bahwa mereka melancarkan serangan misil di Eilat yang berada di wilayah Selatan sekitar pelabuhan Laut Merah Israel. Serangan ini dilakukan sebagai respons kepada agresi yang dilancarkan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Houthi mengklaim bahwa serangan tersebut sudah ‘mencapai tujuannya’ tanpa memberikan detil lebih lanjut.
Selain itu, perwakilan Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan bahwa serangan Israel yang ditujukan untuk menekan Houthi agar berhenti mendukung Palestina di Gaza merupakan sesuatu yang menurutnya tidak akan terjadi.
Insiden ini merupakan pertama kalinya Israel ‘membalas’ ratusan serangan pesawat tak berawak dan rudal Yaman yang ditujukan ke wilayahnya dalam beberapa bulan terakhir ini.
Rekaman dari Hodeidah juga menunjukkan telah terjadinya kebakaran besar di mana Israel menyerang fasilitas penyimpanan minyak di dekat pantai, serta pembangkit listrik di dekatnya.
Serangan pesawat tak berawak Houthi mampu menembus sistem pertahanan udara Israel dan menghantam sebuah gedung apartemen di dekat kantor cabang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv yang sedikitnya menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai delapan orang lainnya.
Sejak Netanyahu melancarkan perang untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan tersebut, lebih dari 38.000 warga Palestina di Gaza tewas dan hampir seluruh 2,2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Pada saat bersamaan, kekerasan terus meningkat di Tepi Barat dan baik Israel serta Hizbullah telah saling melakukan serangan udara.