Uni Emirat Arab dan Arab Saudi Resmi Gabung BRICS!
Kelompok Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) secara resmi memperluas keanggotaannya. BRICS merupakan kelompok beranggotakan negara dengan ekonomi menengah hingga kuat yang dibentuk guna memperluas ekspansi strategisnya melawan dominasi Barat di dunia internasional. Kelompok ini dibentuk sejak September 2006 dengan nama BRIC yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, dan China. Namun, namanya berubah setelah Afrika Selatan bergabung sebagai anggota penuh pada September 2010. Negara-negara ini mewakili seperempat ekonomi global dan menjadi salah satu mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi global.
Arab Saudi melalui TV Nasionalnya mengumumkan bahwa negara tersebut sudah secara resmi bergabung dengan blok BRICS. Menteri Luar Negeri sudah mengatakan keinginannya tersebut sejak Agustus 2023 lalu dan sudah mengumumkan niat bergabung pada 1 Januari 2024. Sebelumnya, para pemimpin BRICS mengadakan pertemuan di Johaannesburg untuk menyetujui permohonan untuk menerima enam anggota, termasuk Argentina, untuk bergabung dalam kelompok. Namun, Presiden baru Argentina Jabier Milei menyatakan bahwa negaranya mundur dari keinginan bergabung dengan BRICS.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah menyatakan pada hari Senin (1/1/2023) bahwa BRICS sudah menjadi kelompok beranggotakan 10 negara di mana Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab sudah resmi bergabung.
Putin menyatakan bahwa BRICS semakin menarik banyak pendukung dan negara yang memiliki prinsip dasar yang sama seperti keterbukaan dan konsensus untuk membentuk tatanan internasional yang multipolar dan sistem keuangan dan perdagangan global yang adil.
Di awal tahun 2024 ini, Putin mengatakan bahwa kepemimpinan Rusia dalam BRICS 2024 memiliki moto “memperkuat multilateralisme untuk pembangunan global yang adil dan aman” sehingga akan fokus pada kerja sama positif dan konstruktif bagi negara anggota.
Keanggotaan baru Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
Asisten Profesor Keuangan dari Universitas Heriot-Watt, Ullas Rao, menyatakan bahwa meluasnya keanggotaan blok multilateral BRICS dengan masuknya Saudi dan Uni Emirat Arab menjadi salah satu tahap menjanjikan di tengah keadaan geopolitik dan ekonomi saat ini. Selain itu, meskipun dalam ketidakpastian global seperti inflasi, suku bunga tinggi dan ketegangan geopolitik, namun baik Arab Saudi dan Uni Emirat Arab tetap mencatat pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Arab Saudi tumbuh sebesar 8,7 persen di tahun 2022 yang merupakan laju pertumbuhan tahunan tertinggi di antara 20 ekonomi terbesar di dunia.
Kedua negara ini merupakan negara-negara dengan kapita terkaya dan memiliki dana kekayaan kedaulatan terbesar sehingga mampu menciptakan peluang pertumbuhan besar melalui investasi, perdagangan, dan komersil. Tidak hanya itu, kedua negara ini juga merupakan eksportir minyak sehingga akan meningkatkan poisis tawar menawar dan pengaruh di OPEC+ yang juga akan meningkatakan peluang strategis bagi anggota BRICS lainnya.
Lalu, bagaimana dengan hubungan Saudi Arabia dan AS? Keanggotan ini merefleksikan adanya tensi geopolitik antara AS dan China, mengindikasikan perpindahan aliansi global. Meskipun Arab Saudi dan AS memiliki hubungan kuat namun Arab Saudi tetap memperkuat kerja samanya meskipun sudah diperingatkan oleh AS terkait keamanan Teluk. Selain itu, sebagai salah satu konsumen minyak Arab Saudi terbesar, China juga secara vokal mendukung perluasan keanggotaan BRICS yang ingin mempengaruhi pengaruh Barat secara signifikan.