Dalam kegiatan menampilkan kekuatan militer, Polandia, anggota aliansi NATO, menggelar parade militer yang mengesankan pada hari Selasa (15/08). Acara tersebut menyoroti persenjataan canggih negara dan sistem pertahanan, sebuah langkah yang signifikan karena tetangga Ukraina sedang berjuang dengan konflik berkelanjutan dan pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada 15 Oktober mendatang.
Pihak yang memimpin jalannya acara adalah Presiden Andrzej Duda, yang juga menjabat sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata Polandia. Dalam pidato pembukaannya, Presiden Duda menekankan peran penting menjaga perbatasan timur Polandia dalam kebijakan strategis negara. Dia juga menggarisbawahi dukungan tanpa syarat Polandia terhadap Ukraina dalam perjuangannya melawan tindakan agresif Rusia yang sudah berlangsung hampir 18 bulan.
“Perlindungan perbatasan timur kami, yang juga menjadi perbatasan Uni Eropa dan NATO, merupakan pilar utama dari kepentingan negara Polandia,” tegas Presiden Duda.
Pameran tersebut meliputi tank Abrams buatan AS, sistem artileri bergerak HIMARS yang lincah, dan sistem rudal Patriot yang canggih. Para penonton juga berkesempatan mengagumi jet tempur F-16, jet tempur FA-50 buatan Korea Selatan, dan meriam K9. Di antara peralatan Polandia yang ditampilkan adalah meriam howitzer beroda Krab dan pengangkut lapis baja tangguh Rosomak.
Berpartisipasi dalam parade tersebut yakni sekitar 2.000 prajurit, didampingi oleh konvoi 200 kendaraan dan hampir 100 pesawat. Ini menandai peningkatan yang signifikan dari angkatan bersenjata Polandia, yang telah berkembang menjadi lebih dari 175.000 personel dari sekitar 100.000 delapan tahun yang lalu, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Duda.
Sebagai tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022, pemerintahan konservatif Polandia telah mengalokasikan lebih dari $16 miliar untuk mendapatkan tank, sistem pertahanan rudal, dan jet tempur. Banyak dari akuisisi ini diperoleh dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Parade tersebut memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan dari Pertempuran Warsawa tahun 1920, sebuah kemenangan bersejarah bagi pasukan Polandia melawan pasukan Bolshevik yang maju untuk memengaruhi Eropa.
Pemodernan kemampuan militer Polandia telah secara signifikan memperkuat daya pertahanannya, menggantikan peralatan buatan Soviet dan Rusia yang sebelumnya telah diberikan oleh Polandia kepada Ukraina.
Polandia sedang memperkuat salah satu angkatan bersenjata terkuat di Eropa, memperkuat kapasitas penangkalnya terhadap penyerang potensial. Negara ini juga meningkatkan penempatan pasukan menjadi sekitar 10.000 personel di sepanjang perbatasannya dengan Belarus, sekutu penting Rusia.
Demonstrasi kekuatan militer bukan hanya sebagai tampilan kekuatan semata, tetapi juga sebagai langkah strategis oleh pemerintah Polandia untuk mendapatkan dukungan populer menjelang pemilihan Oktober mendatang. Partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa, yang berusaha untuk mendapatkan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya, berupaya meresponi para pemilih melalui parade militer ini.