Wakil presiden Taiwan akan mengunjungi Paraguay untuk memperkuat hubungan dengan mitra diplomatik Taiwan di Amerika Selatan, pada saat China di sisi lain semakin berupaya untuk mengisolasi demokrasi pulau tersebut yang dikelola secara mandiri.
Perjalanan William Lai, wakil presiden Taiwan, mencakup kunjungan atau transit ke Amerika Serikat, yakni ke San Francisco dan New York City, yang menuai kritik keras dari Beijing. Partai Komunis China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan menyatakan bahwa Taiwan tidak memiliki hak untuk menjalankan hubungan luar negeri. China bahkan menyebut Lai sebagai ‘si pembuat onar’ secara terus menerus. Di sisi lain, AS berharap transit Taiwan tidak akan memunculkan insiden-insiden lain.
Meskipun begitu, Lai dijadwalkan untuk menghadiri pelantikan Presiden terpilih Paraguay, Santiago Peña, pada hari Selasa (15/08/23). Lai mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan pejabat pemerintah lainnya “sehingga masyarakat internasional memahami bahwa Taiwan adalah negara yang gigih dalam menjaga demokrasinya, hak asasi manusia, dan kebebasan, serta aktif dalam urusan internasional.”
Paraguay termasuk dalam kelompok kecil dari 12 pemerintah yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Kebanyakan dari mereka adalah negara-negara kecil dan miskin di Afrika dan Karibia. Taiwan kehilangan satu mitra tahun ini ketika Honduras beralih pengakuan resmi ke Beijing.
Taiwan dan China telah terpisah sejak perang saudara yang berakhir pada tahun 1949. Keduanya saling klaim kedaulatan atas wilayah masing-masing dan menolak menjalin hubungan dengan pemerintah yang mengakui pihak lawan.
Ekonomi dan populasi China yang jauh lebih besar berarti sebagian besar pemerintah menjalin hubungan resmi dengan Beijing, meskipun banyak di antaranya, termasuk Amerika Serikat, menjaga hubungan tidak resmi dengan Taiwan.
Peña mengunjungi Taiwan pada bulan Juli dan mengatakan kepada Presiden Tsai Ing-wen bahwa negaranya akan “berdiri bersama rakyat Taiwan” selama masa jabatannya yang lima tahun.
Di sisi lain, pemerintah China pimpinan Xi Jinping telah meningkatkan upaya untuk mengintimidasi Taiwan dengan mengirimkan pesawat tempur dan pembom dekat pulau tersebut serta meluncurkan misil ke laut. Beberapa politisi Amerika dan Eropa telah merespons dengan mengunjungi Taiwan sebagai tanda dukungan.
Kementerian Luar Negeri China juga menyatakan bahwa Taiwan merupakan “inti dari kepentingan pokok China” dan menekankan kepada Amerika Serikat (AS) untuk menghormati prinsip Satu China. Beijing menyoroti bahwa mereka mengamati setiap perkembangan dengan teliti dan siap mengambil langkah tegas dan kuat untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya.